Untuk bisa memberikan penjelasan yang lengkap, Boeing diperintahkan menghadapi keluarga korban kecelakaan 737 Mmax di pengadilan AS.

NEW YORK - Pengadilanfederal Amerika Serikat (AS) pada Kamis (19/1) memerintahkan Boeing untuk menghadiri sidang minggu depan guna menghadapi anggota keluarga dari korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat jenis 737 MAX sebelumnya.

Dikutip dari The Straits Times,Hakim Distrik AS, Reed O'Connor menolak alasan Boeing bahwa kehadirannya dalam dakwaan tidak diperlukan, dan ia mengarahkan perusahaan untuk memilih "orang yang tepat" untuk mewakili perusahaan pada sidang 26 Januari di Fort Worth, Texas.

Kasus tersebut menyangkut perjanjian penuntutan yang ditangguhkan yang diumumkan pada Januari 2021 di mana Boeing membayar denda lebih dari 2,5 miliar dollar AS dan restitusi untuk menyelesaikan tuduhan Departemen Kehakiman AS (Department Of Justice/DOJ) karena menipu regulator yang mengawasi dan mensertifikasi 737 MAX.

Pejabat DOJ pada saat itu mengecam perusahaan karena "setengah kebenaran" dan terlibat dalam "menutupi" masalah dengan pesawatnya, tetapi agensi tersebut tidak menuntut eksekutif tinggi Boeing setelah bencana tersebut.

Dua kecelakaan pesawat Boeing pada Oktober 2018 dan Maret 2019 mengakibatkan 346 kematian dan menyebabkan model pesawat MAX dilarang terbang secara global selama lebih dari satu setengah tahun.

Pengacara yang mewakili korban berpendapat bahwa undang-undang federal mengamanatkan bahwa DOJ harus berkonsultasi dengan korban sebelum membuat kesepakatan.

"Undang-undang federal mensyaratkan bahwa korban kejahatan memiliki hak untuk berunding dengan pengacara Pemerintah, hak untuk restitusi, hak untuk diperlakukan dengan adil dan menghormati martabat dan privasi korban dan hak untuk diberi tahu secara tepat waktu tentang tawar-menawar pembelaan atau penuntutan yang ditangguhkan," kata mosi 22 November itu.

Pengacara dari Kantor Hukum Clifford, yang mewakili korban 737 MAX, Robert Clifford, mengatakan, putusan Kamis membuka pintu bagi lebih banyak tindakan, termasuk potensi penuntutan terhadap pejabat perusahaan.

"Hakim O'Connor dapat berdiri di belakang perjanjian, atau dia bisa membukanya sepenuhnya dan berbuat lebih banyak," kata Clifford.

Tapi ahli dalam investigasi pemerintah terhadap perusahaan di Dickinson Wright, Jacob Frenkel, mengatakan, hakim biasanya enggan meninjau kembali tuntutan yang ditangguhkan.

"Ada banyak penghormatan yang diberikan pengadilan terhadap kesepakatan yang dicapai perusahaan dengan Departemen Kehakiman," kata Frenkel.

"Perjanjian penangguhan penuntutan adalah alat penting dalam kepatuhan perusahaan dan kemampuan DOJ untuk dapat mempercepat dan memfasilitasi kerja sama dari perusahaan," ungkap dia.

Baca Juga: