Seluruh masyarakat termasuk para tokoh hendaknya bersinergi memperkuat persatuan, BNPT mendorong narasi kebangsaan di medsos untuk mencegah kebencian.

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menilai pentingnya sinergi dan kolaborasi seluruh kekuatan masyarakat Indonesia dalam meluruskan narasi bermuatan kebencian yang beredar di media sosial (medsos) melalui narasi kebangsaan.

"Seluruh keluarga besar ini harus menyelamatkan narasi-narasi yang hari ini penuh dengan kebencian, khususnya pada sosial media," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (26/3).

Pernyataan tersebut disampaikan saat menghadiri Tadarus Kebangsaan dan Penyusunan "Road Map" Kepemimpinan Muslim Indonesia di Jakarta, Sabtu (25/3).

Seperti dikutip dari Antara, Boy mengatakan guna mempererat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, BNPT mendorong organisasi masyarakat Islam dapat aktif dalam kegiatan kebangsaan, di antaranya menghadirkan dan mengedepankan narasi persatuan di tengah perbedaan dan mengokohkan NKRI di tengah pluralitas kehidupan.

Selain itu, dia juga menyarankan untuk membaca ulang sejarah pahlawan dan syuhada dalam mewujudkan cita-cita bangsa.

"Narasi-narasi kebangsaan inilah yang diperlukan hari ini oleh kita semua. Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) menjadi mitra BNPT selama ini. Tentunya, seluruh ormas Islam dengan BNPT kami selama ini terbantukan dengan sosialisasi kebangsaan kepada masyarakat kita," kata Kepala BNPT ini.

Memecah Belah

Mendukung pernyataan Kepala BNPT, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengatakan jika sebenarnya budaya Islam di Indonesia sudah damai. Namun, ada paham-paham yang mencoba mengganggu dan cenderung memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. "Budaya Islam sudah tumbuh, jangan diganggu dengan radikalisme dan takfiri. Jangan dibentur-benturkan," kata Mahfud.

Oleh sebab itu, Mahfud mengajak seluruh organisasi masyarakat berbasis Islam untuk terus menyampaikan nilai-nilai Islam yang penuh kasih sayang dan mempersatukan.

"Di Indonesia, Islam yang sejuk dan damai. Islam juga berkembang berdasarkan budaya-budaya Islam Asia Tenggara, mari bersama-sama (ormas Islam) untuk perkuat ikatan kebangsaan ini," tutur Mahfud.

Sebelumnya, Boy Rafli mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk menghindari narasi-narasi agama yang mengandung kebencian kepada negara serta kelompok, golongan, dan ras tertentu, guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca Juga: