“Kinerja baik tersebut (zero terrorist attack), selain karena meningkatnya kemampuan aparat keamanan dalam penindakan, juga terpadunya strategi kebijakan penanggulangan terorisme."
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) berhasil mencapai zero terrorist attack atau nol serangan teroris pada tahun 2023 berkat terpadunya penerapan strategi kebijakan penanggulangan terorisme dan meningkatkan kemampuan aparat keamanan dalam penindakan.
"Kinerja baik tersebut (zero terrorist attack), selain karena meningkatnya kemampuan aparat keamanan dalam penindakan, juga terpadunya strategi kebijakan penanggulangan terorisme," ujar anggota Kelompok Ahli BNPT Bidang Kerja sama Internasional Darmansjah Djumala dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (26/8).
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Austria dan PBB itu berpendapat bahwa terpadunya kebijakan penanggulangan terorisme yang dimulai dari hulu (preventive/pencegahan) hingga hilir (law enforcement/penegakan hukum) membuat penanganan isu terorisme di dalam negeri lebih efektif.
"Mengingat virus terorisme sekarang juga menjangkiti wanita dan anak-anak, pelibatan (engagement) berbagai stakeholders (pemangku kepentingan) dipercaya sebagai cara yang efektif untuk pencegahan meluasnya basis pelaku terorisme," kata dia.
Hal lain yang juga menuai sorotan Djumala adalah kerja sama internasional, baik pada tataran bilateral, regional, maupun global.
Djumala mengutip GTI atau Global Terrorism Index tahun 2024 yang menunjukkan peningkatan tren terorisme di tataran internasional, tepatnya di kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Selatan selama tahun 2023.