HONG KONG- Kantor Cabang Luar Negeri BNI di Hong Kong kini lebih fokus membiayai perusahaan trading arm Indonesia yang beroperasi di salah satu pusat bisnis dunia itu.

Pemimpin BNI Cabang Hong Kong, Wan Andi Aryadi, dalam sesi tanya jawab online baru-baru ini mengatakan dengan kekuatan bisnis Tiongkok yang besar, maka peran Hongkong sangat dominan terutama pengusaha Indonesia yang hendak berbisnis ke Tiongkok.

"Para pengusaha Indonesia yang mau berbisnis ke China biasanya membuat perusahaan semacam trading arm di Hongkong," kata Wan Andi Aryadi.

Menurut dia, Hong Kong juga memberikan kemudahan dan kepastian hukum dalam bisnis. Regulasi di negara tersebut menjamin pengusaha dan membebaskan pajak untuk ekspor dan impor barang.

Kebijakan itu yang membuat banyak orang membuat perusahaan di Hong Kong untuk mengimpor barang dan kemudian mengekspornya ke negara lain.

"Salah satu bisnis yang kami lakukan di BNI Hong Kong adalah mengajak perusahaan-perusahaan besar, terutama asal Indonesia, untuk kemudian membuka usaha di Hongkong, dan kemudian kami biayai ekspor impornya," katanya.

Induk perusahaannya dibiayai BNI di Indonesia, kemudian di Hong Kong perusahaan trading arm-nya oleh BNI Hong Kong.

Agen Digital

Selain itu, BNI Hong Kong juga diperlukan oleh banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI). Saat ini terdapat sekitar 150 ribu PMI yang bekerja di Hong Kong.

Dari jumlah itu, menurut Wan Andi, 50 ribu diantaranya membuka rekening di BNI Hong Kong. Selain datang ke kantor cabang BNI KCLN Hong Kong, para PMI ini membuka rekening lewat bantuan agen digital bank itu.

"Dari 1.300 rekening bulan lalu, 650 adalah dari mereka, (PMI) sudah berkontribusi hampir separuh dari pembukaan rekening kita ini," ujarnya.

Soal Agen Digital ini, Wan Andi menuturkan, awalnya ada pemikiran bagaimana caranya agar bisa menjangkau para pekerja migran itu. Lalu munculah ide untuk membuat sebuah komunitas yang beranggotakan para pekerja migran dengan nama Agen Digital BNI KCLN Hong Kong.

Mereka diajak bergabung dalam komunitas Agen Digital dan diberikan pengetahuan bagaimana cara membuka rekening lewat e-form. Kemudian, mereka mengajarkan lagi ke para pekerja migran lain untuk bisa memiliki rekening BNI.

Sampai Juni 2020, terdapat 67.000 rekening di kantor cabang tersebut dan untuk pembukaan rekening baru mencapai lebih dari 1.000 rekening per bulan sehingga dalam setahun meningkat sekitar 15 ribu rekening baru.bud/E-9

Baca Juga: