Simulasi yang dilakukan berdasarkan peralatan yang ada seperti Warning Rece System (WRS), dimana informasi dari BMKG pusat terkait kekuatan magnitudo yang memicu terjadinya tsunami di wilayah pasifik akan segera diinformasikan secara menyeluruh.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Gorontalo bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo menggelar simulasi penanganan gempa bumi dan tsunami.

Kepala Stasiun Geofisika Gorontalo Andri Wijaya Bidang di Gorontalo, Rabu, mengatakan untuk wilayah Indonesia Timur, kegiatan ini adalah yang pertama kalinya dilaksanakan di Gorontalo.



"BMKG dan BPBD selalu menjadi mitra untuk mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi, khususnya gempa-gempa yang memicu tsunami di wilayah pasifik, dan Gorontalo masuk dalam area ancaman tersebut," kata Andri.

Ia mengatakan simulasi yang dilakukan berdasarkan peralatan yang ada sepertiWarning Rece System(WRS), dimana informasi dari BMKG pusat terkait kekuatan magnitudo yang memicu terjadinya tsunami di wilayah pasifik akan segera diinformasikan secara menyeluruh.

Dalam simulasi ini, personel BPBD mensimulasikan terkait koordinasi antar-pemangku kepentingan dengan BPBD dalam menerima informasi.

Peran BPBD, kata dia, memang harus diperkuat, terutama untuk wilayah Provinsi Gorontalo, termasuk Kabupaten Bone Bolango.

Bentuk dukungan tersebut ditunjukkan lewat tersedianya 10 unit peralatan canggih yang dimiliki Gorontalo, di dalamnya terdapat lima sensor pendeteksi, serta dua sirene tsunami yang terletak di Kota Gorontalo dan Gorontalo Utara.

"Daerah kita rawan ancaman tsunami, dengan adanya kegiatan seperti ini, dapat meningkatkan kewaspadaan kita ketika sewaktu-waktu terjadi bencana," kata dia.



Sementara itu, Staf Ahli Bupati bidang Mitigasi Bencana, Dian Susilo mengatakan simulasi ini bertujuan mengantisipasi bilamana terjadi gempa yang berpotensi tsunami.

Langkah BMKG dalam memfasilitasi kegiatan ini juga memiliki tujuan untuk melihat kesiapan serta standar operasional prosedur yang telah disusun oleh pemangku kepentingan di daerah ketika terjadi kondisi darurat.

"Insya Allah kita terus mematangkan kesiapan untuk menghadapi berbagai kemungkinan terjadinya bencana. Oleh karena itu, simulasi yang difasilitasi BMKG ini sangat diperlukan manfaatnya," katanya.

Baca Juga: