Blue Skies Space, perusahaan teknologi luar angkasa asal London, Inggris, dikabarkan akan menerbangkan satelit pertamanya pada tahun 2025.

Satelit kecil pertamanya yang bernama Mauve ini akan mengorbit di orbit rendah bumi. Mauve akan membantu para ilmuwan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan besar di alam semesta ini.

Mengingat bintang-bintang memiliki aktivitas magnetik dan terkadang mengeluarkan ledakan yang kuat. Peneliti dapat mengandalkan Mauve untuk mempelajari dan memahami bagaimana aktivitas ini memengaruhi planet-planet, serta peneliti dapat mencari tahu tentang kehidupan di planet lain.

Mauve adalah satelit kecil yang akan bekerja mengamati ratusan bintang selama ribuan jam setiap tahun dan satelit ini akan mengorbit selama beberapa tahun.

Mauve akan memberikan data yang sangat berharga dari bintang-bintang yang tidak bisa satelit sebelumnya dapatkan sejak tahun 1996 sampai tahun 2013.

Perusahaan ini (Blue Skies Space) telah mendapatkan pendanaan dari beberapa perusahaan yang mencakup sebagai investor.

Perusahaan-perusahaan yang dimaksud ialah SPARX Group Co. Ltd., SFC Capital, Toyota Motor Corporation, Mitsubishi UFJ Bank, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation.

Pendanaan yang didapat oleh Blue Skies Space mencapai lebih dari dua juta poundsterling. Blue Skies Space akan menggunakan pendanaan ini untuk peluncuran satelit kecil pertamanya yang dijadwalkan pada tahun 2025 mendatang.

Tadashi Kito dari SPARX Group Co. Ltd. menyatakan antusiasnya akan kemitraan perusahaannya (SPARX Group Co. Ltd.) dengan Blue Skies Space. Tadashi juga menambahkan kemitraan ini akan mempercepat implementasi visi mereka.

"Layanan data unik mereka akan membawa peluang baru yang menarik untuk penelitian luar angkasa dan menjadi penawaran komersial pertama di lanskap yang selama ini hanya dilayani oleh pemerintah. Kami menantikan peluncuran Mauve dan Twinkle serta serangkaian satelit ilmiah lainnya," tambah Tadashi Kito, dikutip dari Tech Funding News (14/6).

Blue Skies Space merupakan perusahaan teknologi luar angkasa asal London yang bertujuan untuk menyediakan data ilmiah luar angkasa berkualitas tinggi dalam waktu yang cepat untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Perusahaan ini (Blue Skies Space) didirikan oleh CEO Marcell Tesseny dan perusahaan ini mempekerjakan tim berpengalaman dari NASA, Airbus, Surrey Satellite Technology, Caltech, dan University College London.

CEO Marcell Tesseny juga memberikan pernyataan bahwa sains yang hebat tidak memerlukan satelit yang besar.

"Satelit kecil pertama kami, Mauve, akan mengukur aktivitas bintang-bintang terdekat, membantu ilmuwan memahami dampak ledakan bintang kuat terhadap planet-planet dan kemungkinan adanya kehidupan. Pendanaan ini memungkinkan kami untuk meluncurkan Mauve pada awal 2025 dan mempercepat pengembangan satelit-satelit berikutnya, dengan dukungan dari SPARX dan SFC Capital," ujarnya dalam memperkenalkan satelit Mauve.

Mengutip dari Tech Funding News (14/6), Manajer Portofolio di SFC Capital, Jason Druker menunjukkan dukungannya kepada Blue Skies Space dalam pendanaan untuk peluncuran satelit Mauve.

"Kami telah mendukung Marcell (CEO Blue Skies Space) dan timnya di Blue Skies Space selama beberapa tahun dan senang dapat terus memberikan dukungan kami. Mereka telah menunjukkan kemajuan komersial yang kuat dan kemajuan operasional berkelanjutan menuju peluncuran satelit mereka yang akan segera terjadi." jelasnya.

Baca Juga: