NUKU'ALOFA - Deklarasi bersama para pemimpin Pasifik diterbitkan kembali Sabtu (31/8) pagi dengan menghilangkan penyebutan Taiwan setelah Tiongkok mengecam versi sebelumnya sebagai "kesalahan" yang "harus diperbaiki".
Setelah lima hari perundingan di Tonga, sebuah komunike "yang disetujui" dirilis pada hari Jumat (30/8) yang menegaskan kembali perjanjian berusia 30 tahun yang memungkinkan Taiwanuntuk mengambil bagian dalam Forum Kepulauan Pasifik.
Namun kata-kata itu langsung membangkitkan kemarahan diplomat Tiongkok, yang memberikan tekanan kepada para pemimpin Pasifik untuk mengubah dokumen tersebut.
Forum tersebut menerbitkan kembali komunike tersebut tanpa penjelasan pada Sabtu pagi, dengan jelas menghapus paragraf mengenai "hubungan blok tersebut dengan Taiwan".
"Ini pasti sebuah kesalahan. Ini pasti sebuah kesalahan," kata utusan khusus Tiongkok untuk kepulauan Pasifik, Qian Bo, kepada wartawan, Jumat.
"Ini adalah kesalahan mengejutkan yang dilakukan seseorang. Saya tidak yakin, tetapi saya rasa ini harus diperbaiki."
Qian sebelumnya mengatakan telah menghubungi sekretariat blok tersebut dengan harapan dapat mengklarifikasi situasi.
"Ini seharusnya bukan komunike final, mesti ada koreksi pada teksnya."
Paragraf asli -- berjudul "Hubungan denganTaiwan/Republik Tiongkok" -- mengatakan para pemimpin telah "menegaskan kembali" keputusan tahun 1992 yang membuka jalan bagi partisipasiTaiwandalam forum tersebut.
Beijing secara agresif berupaya mengecualikanTaiwan-- pulau yang memiliki pemerintahan sendiri dengan penduduk lebih dari 23 juta orang -- dari badan internasional dan menolak otonominya.
Kepulauan Solomon, mitra utama Tiongkok di Pasifik Selatan, telah melobi agarTaiwandicabut status "mitra pembangunannya" melalui Forum Kepulauan Pasifik (PIF).
Seorang juru bicara kementerian luar negeri Selandia Baru mengatakan kepada AFP pada hari Sabtu bahwa belum ada konsensus mengenai paragraf yang dimaksud.
"Ada berbagai pandangan di antara 18 anggota Forum Kepulauan Pasifik dan bagian dari cara Pasifik adalah menghormati pandangan yang berbeda dan pentingnya konsensus," juru bicara itu menambahkan dalam sebuah pernyataan.
Seorang juru bicara PIF tidak membalas permintaan komentar.
Pasifik Selatan pernah dilihat sebagai benteng dukungan bagi klaim kenegaraan Taiwan, tetapi Tiongkok secara sistematis telah meruntuhkannya.
Dalam lima tahun terakhir, Kepulauan Solomon, Kiribati, dan Nauru semuanya telah dibujuk untuk mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taipei ke Beijing.
Beijing bersikeras sekutu diplomatiknya menarik pengakuannya terhadap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
Palau, Kepulauan Marshall, dan Tuvalu memelihara hubungan diplomatik dengan Taipei tetapi menghadapi tekanan terus-menerus.
Wilayah AS Guam dan Samoa Amerika diangkat menjadi anggota asosiasi forum, juga bertentangan dengan keinginan Kepulauan Solomon.