JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di Doha, pekan lalu, untuk membahas upaya mencegah konflik Israel- Hamas meluas.

Dalam jumpa pers bersama setelah pertemuan, Blinken mengatakan AS tengah bekerja secara intensif untuk menjamin pembebasan sandera yang dibawa ke Gaza oleh Hamas sejak Sabtu, akhir pekan lalu.

"AS dan Qatar memiliki tujuan yang sama untuk mencegah penyebaran konflik ini. Kami membahas secara terperinci upaya kami untuk mencegah aktor mana pun -negara atau nonnegara- menciptakan front baru dalam konflik ini," kata Blinken, seperti dikutip dalam keterangan Departemen Luar Negeri AS.

Blinken sedang berada di Timur Tengah untuk mengunjungi Israel, Yordania, Qatar, Bahrain, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir pada 11-15 Oktober guna bertemu dengan para pejabat negara-negara itu.

Sementara itu, Al Thani mengatakan selain meredakan ketegangan yang paling penting dilakukan saat ini adalah memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat mencapai Jalur Gaza.

Perang Israel-Hamas yang telah berlangsung sejak pekan lalu terus berlanjut. Pada Jumat pagi waktu setempat, militer Israel memberikan ultimatum kepada warga sipil di kota Gaza, yang dihuni oleh lebih dari satu juta jiwa agar mengungsi ke wilayah selatan Jalur Gaza dalam waktu 24 jam.

Sudah Mengungsi

Ribuan ribu warga Gaza, pada Sabtu, sudah pergi mengungsi dari tempat tinggal mereka karena mengkhawatirkan serangan darat Israel.

Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengatakan bahwa peringatan Israel kepada penduduk di Gaza utara adalah "untuk sementara waktu pindah ke selatan, untuk mengurangi kerugian sipil".

Dia berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan Israel di PBB dengan keluarga warga Israel yang diculik oleh Hamas dan dibawa ke Gaza dalam serangan itu.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, memberi pengarahan kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB secara tertutup pada Jumat.

"Untuk mencoba dan mencegah eskalasi berbahaya lebih lanjut di Tepi Barat atau di tempat lain di kawasan ini, khususnya di Lebanon selatan," ungkapnya.

Dari dalam negeri dilaporkan sebanyak 4 WNI yang dievakuasi Kemlu RI dan KBRI Amman dari wilayah Tepi Barat dan sekitarnya telah tiba di Jakarta dengan selamat Minggu (15/10).

Proses evakuasi dilakukan sejak tanggal 13 Oktober melalui jalur darat dari Safe House di Yerusalem melalui Jordan River Border menuju Amman. Saat ini tercatat sebanyak 136 WNI masih berada di wilayah Tepi Barat dan sekitarnya. Mereka memilih untuk tetap tinggal di lokasi masing-masing.

Sementara itu, pemerintah masih terus upayakan evakuasi 10 WNI dari wilayah Jalur Gaza. Kerawanan situasi keamanan membuat proses evakuasi WNI dari Jalur Gaza harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

Baca Juga: