Karena tak ingin  Tiongkok mendikte aturan tentang kecerdasan buatan, Menlu Antony Blinken menyerukan agar AS kembali bergabung dengan UNESCO.

WASHINGTON DC - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, pada Rabu (22/3) menyerukan kepada Kongres untuk menyetujui pengajuan dana sebesar 150 juta dollar AS untuk membayar iuran bagi bergabung kembali dengan badan kebudayaan PBB, UNESCO.

Seruan Blinken ini diutarakan dengan mengatakan bahwa ketidakhadiran AS telah membiarkan Tiongkok mendikte aturan tentang kecerdasan buatan. Saat ini AS menggambarkan Tiongkok sebagai negara pesaing global terkait dengan persaingan bidang teknologi baru.

Kongres, yang saat itu sepenuhnya dikendalikan oleh Partai Demokrat, pada Desember membuka wacana agar AS untuk membayar iuran ke badan yang berbasis di Paris yang ditangguhkan pada 2011.

Pada 2019, AS menarik keanggotaannya di UNESCO saat Palestina bergabung ke badan PBB itu setelah Presiden AS saat itu, Donald Trump, menuding UNESCO bias terhadap Israel.

"Saya sangat ingin AS untuk kembali bergabung dengan UNESCO, bukan sebagai iuran itu semata untuk UNESCO, tetapi karena ada hal-hal yang terjadi di UNESCO yang benar-benar penting," kata Blinken kepada komite Senat saat mempresentasikan anggarannya.

"Badan itu sedang mengerjakan aturan, norma, dan standar untuk kecerdasan buatan. Kita ingin AS berada di sana. Tiongkok saat ini adalah satu-satunya kontributor terbesar untuk UNESCO. Itu sangat berpengaruh. Negara kita justru tidak ada di meja perundingan," imbuh dia.SB/AFP/I-1

Baca Juga: