JAKARTA - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengatakan sebanyak 22 negara terkonfirmasi akan menghadiri Forum parlemen Indonesia-Afrika atau Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF).
"Kegiatan ini akan menjadi forum antar-parlemen yang pertama kali dilaksanakan antara Indonesia dengan negara-negara Afrika sejak Konferensi Asia Afrika di tahun 1955 dan Konferensi Gerakan Non-Blok di tahun 1961 yang bersejarah," ujar Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat (30/8).
Dari 22 negara yang sudah konfirmasi akan mengirimkan delegasinya tersebut, tercatat 9 ketua parlemen akan hadir untuk memimpin delegasinya masing-masing. IAPF merupakan salah satu rangkaian dari Indonesia-Africa Forum yang akan digelar di Bali pada 1-3 September 2024.
Forum parlemen Indonesia dengan negara-negara Afrika tersebut mengambil tema "Forging Indonesia-Africa Parliamentary Partnership for Development".
Fadli Zon mengatakan bahwa forum tersebut akan menjadi sebuah capaian penting bagi politik luar negeri Indonesia, khususnya dalam konteks kerja sama global selatan (global south).
"Kebangkitan negara-negara di belahan bumi Selatan sudah saatnya diperkuat melalui mekanisme kerja sama. Tidak hanya kerja sama pada tingkat eksekutif, tetapi juga kerja sama yang lebih komprehensif, mencakup antar-parlemen Indonesia dengan Afrika," kata Fadli Zon.
Lebih lanjut, Ketua BKSAP menjelaskan bahwa dengan tema "Forging Indonesia-Africa Parliamentary Partnership for Development", Forum Parlemen Indonesia-Afrika (IAPF) yang pertama itu tidak hanya akan berfungsi sebagai batu loncatan untuk menyempurnakan kolaborasi antara anggota parlemen Indonesia dan Afrika.
Akan tetapi juga diharapkan akan menghasilkan komitmen baru yang menekankan pada rencana menyeluruh untuk mendorong kerja sama pembangunan jangka panjang antara kedua belah pihak.
"Sekaligus penegasan kembali komitmen di antara keduanya untuk bekerja sama dalam menguatkan konektivitas ekonomi, politik, dan sosial antara Indonesia dengan negara-negara Afrika," ucapnya.
Fadli juga menyampaikan bahwa Indonesia dan Afrika sama-sama memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Jika keduanya dapat bekerja sama untuk memanfaatkan peluang tersebut, maka diharapkan dapat mendorong pembangunan yang adil bagi warga negara kedua belah pihak.
Adapun sektor-sektor yang berpotensi untuk dikolaborasikan antara Indonesia dengan Afrika meliputi ekonomi, kesehatan, pertanian, energi, komunikasi, hingga teknologi.
BKSAP Sebut 22 Negara Akan Hadiri Forum Parlemen Indonesia-Afrika di Bali
01 September 2024, 09:27 WIB
Waktu Baca 2 menit