“Salah satu strategi dalam percepatan penurunan stunting adalah dengan kemitraan. Kita kenal dengan kerja sama pentaheliks, jadi seluruh mitra itu harus bersama-sama menurunkan stunting," kata Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama BKKBN Dwi Listyawardani.
JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi dengan kementerian/lembaga dan instansi lainnya untuk mempercepat penurunan stunting di Indonesia.
"Salah satu strategi dalam percepatan penurunan stunting adalah dengan kemitraan. Kita kenal dengan kerja sama pentaheliks, jadi seluruh mitra itu harus bersama-sama menurunkan stunting," kata Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama BKKBN Dwi Listyawardani pada acara Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat) di Marunda, Jakarta Utara, Kamis (7/9).
Salah satu kerja sama pentaheliks dalam upaya percepatan penurunan stunting yang dilakukan BKKBN adalah dengan menggandeng TNI Angkatan Laut.
"Kalau dengan TNI khususnya TNI AL itu sebenarnya bukan hal baru. Sejak awal program KB (Keluarga Berencana) ada, dengan TNI sudah bahu membahu, baik dalam menggerakkan masyarakat maupun dalam pelayanan medis kontrasepsi," kata Dwi Listyawardani.
Saat ini, pihaknya bekerja sama dengan TNI AL untuk percepatan penurunan stunting melalui praktik baik Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat) di Marunda, Jakarta Utara.
Tak hanya digelar di Marunda, Dapur Sehat Atasi Stunting rencananya akan digelar di tiga daerah, yakni Tanjung Pinang (Kepulauan Riau), Surabaya (Jawa Timur), dan Sorong (Papua Barat Daya). "Setelah di sini (Marunda), selanjutnya ada tiga regional," kata Dwi Listyawardani.
Kaskoarmada RI Laksamana Muda TNI Didong Rio Duto menambahkan bahwa kolaborasi TNI AL dan BKKBN terkait stunting ini untuk menyukseskan program nasional percepatan penurunan stunting di Indonesia.