PADANG - Sistem pengendalian penduduk sangat penting untuk pembangunan bangsa. Demikian Sekretaris Utama Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Tavip Agus Rayanto, di Padang, Selasa (8/3).

Untuk itu, BKKBN menghadirkan Sistem Peringatan Dini Kependudukan (Siperindu). Menurutnya, Siperindu disusun sebagai instrumen mengendalikan penduduk. Kini disosialisasikan ke seluruh daerah. Dia mengatakan, data yang dimasukkan ke sistem akan menggambarkan jelas kondisi daerah. Pengendalian penduduk juga akan menyangkut kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya.

Ia mencontohkan konversi lahan pertanian dengan mata pencaharian warga. Dalam sistem akan terlihat warga daerah tersebut di mana hampir semua bermata pencarian sebagai petani. Luas wilayah pertanian mereka terus berkurang. "Ini bisa diantisipasi secara bersama, misalnya, tidak mengaliri listrik ke daerah pertanian agar daerah itu tidak berubah jadi permukiman," katanya.

Menurut Tavip, pengendalian penduduk memiliki dampak luas, tidak hanya kepada organisasi perangkat daerah (OPD) keluarga berencana daerah, tapi melibatkan OPD lainnya mulai dari Bappeda yang melakukan perencanaan dan Dinas Pertanian. "Jika berhasil menahan laju penduduk, tentu akan bisa mempersiapkan kehidupan lebih bagus," tambahnya.

Ia mengatakan, sekarang BKKBN tidak lagi fokus membatasi masyarakat dengan slogan "dua anak cukup," tapi agar dua anak itu sehat. "Yang ingin kita capai adalah kualitas yang sejajar dengan kuantitas penduduk. Tidak minus seperti Jepang dan lebih seperti Tiongkok. Ini yang coba kita gapai bersama," tandas Tavip.

Baca Juga: