Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo melepas puluhan kendaraan peserta Temu Mobil Unit Penerangan se-Jawa-Sumatera (Temu Mupen Jawara). Dia optimis, kehadiran mobil tersebut dapat mengoptimalkan penurunan stunting.

JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo melepas puluhan kendaraan peserta Temu Mobil Unit Penerangan se-Jawa-Sumatera (Temu Mupen Jawara). Dia optimis, kehadiran mobil tersebut dapat mengoptimalkan penurunan stunting.

"Fungsi Mobil Unit Penerangan BKKBN yang berkonvoi menuju Palembang bukan hanya ajang perjalanan dan penyebaran informasi tentang program Bangga Kencana dan stunting. Tetapi juga memberikan dampak baik kepada masyarakat di lokasi yang disinggahi peserta Temu Jawara," ujar Hasto, di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan, pada titik-titik pemberhentian konvoi, BKKBN menggelar sejumlah kegiatan. Di antaranya pelayanan KB, pemberian bantuan kepada keluarga berisiko stunting, bhakti sosial, pemberian vitamin kepada remaja putri, donor darah hingga pemberian makanan tambahan bagi keluarga-keluarga berisiko stunting.

"Hingga saat ini peran Mupen masih efektif dalam menjangkau masyarakat secara langsung. Saya harapkan kegiatan Mupen ini menjadi daya ungkit dan bisa diaktifkan kembali dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi dan kearifan lokal," ujarnya.

Sebagai informasi, kegiatan tersebut diikuti 16 provinsi dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) KB. Jumlah peserta sebanyak 148 orang dengan mengerahkan 40 kendaraan Mupen.

Target Penurunan

Hasto optimistis bahwa pemerintah bersama mitra kerja terkait dan masyarakat mampu menurunkan prevalensi stunting hingga 7,6 persen dalam satu tahun ke depan. Dengan demilian, target yang ditetapkan yakni 14 persen pada 2024 mampu dicapai.

Dia menambahkan, pihaknya mengerahkan kekuatan yang dimiliki hingga ke akar rumput guna merealisasikan target tersebut. Dia berharap dapat menjadikan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan penurunan stunting berhasil.

"Tinggalkan cara-cara rutin. Lakukan inovasi dan manfaatkan teknologi. Berikan kontribusi nyata dengan mengedepankan kepentingan masyarakat," katanya.

Dia menyebut Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) dan sub PPKBD, kader KB hingga Tim Pendamping Keluarga merupakan ujung tombak penurunan stuntung. Jumlahnya sampai ratusan ribu. "Mari, bersama para pejuang lini lapangan kita bergerak bersama melakukan percepatan penurunan stunting," tandasnya.

Baca Juga: