Izin prinsip spin off UUS Bank Jatim diharapkan turun pada September 2017 dan bank syariah mulai beroperasi pada Desember 2017.

JAKARTA - Emiten perbankan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim menargetkan pelepasan usaha atau spin off atas Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Jatim dapat beroperasi pada Desember 2017. Direktur Utama Bank Jatim, R Soeroso, mengatakan terkait spin off UUS diharapkan izin prinsip turun pada September 2017 dan bank syariah mulai beroperasi pada Desember 2017. Ketika izin prinsip sudah keluar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan membawa dua direksi yang baru.

"Jadi diharapkan Desember ini kita sudah spin off. Diharapkan nantinya modal pun akan bertambah," ungkap dia, di Jakarta, Selasa (28/7). Sejauh ini pengajuan spin off UUS Bank Jatim sudah disampaikan ke OJK. Bank Jatim sendiri telah melakukan penyetoran modal dalam hal ini sebesar 502 miliar rupiah dengan komposisi dari Bank Jatim 500 miliar rupiah dan koperasi dua miliar rupiah. Dari situ, Bank Jatim berharap bank syariahnya dapat masuk menjadi Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) I.

Pihak pemda pun tidak menutup kemungkinan akan turut menambahkan modal ini sehingga dapat memperkuat bank syariah nantinya. Terkait rencana penunjukan dua direksi di dalam bank syariah tersebut, nantinya pihak Bank Jatim akan melakukan konsultasi ke OJK. Tapi, bukan berarti OJK yang akan menentukan siapa yang akan menjadi direksi di dalam bank syariah tersebut.

Sejauh ini kriteria khusus untuk menjadi direksi bank syariah adalah berpengalaman di industri syariah yang menjadi syarat mutlak dan harus mempunyai visi misi bisnis ke depan. Bank Jatim menargetkan hingga akhir 2017 mampu membukukan total aset meningkat 9,19 persen.

Lalu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) direncanakan meningkat 12,57 persen, serta penyaluran kredit direncanakan meningkat 11,75 persen. Saat ini, posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 70 persen dan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) 23 persen. "Posisi funding kami masih kuat sehingga kami tinggal ekspansi saja," terang dia.

Kinerja Perseroan

Secara kinerja, keuangan Bank Jatim menunjukkan performa yang bagus dan mengalami pertumbuhan bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Berdasarkan kinerja keuangan Juni 2017 (audited), laba bersih Bank Jatim tercatat 738,21 miliar rupiah atau tumbuh 31,57 persen, dibandingkan tahun sebelumnya (yoy).

Secara yoy, pertumbuhan kredit perlahan tapi pasti menunjukkan peningkatan sebesar 30,49 triliun rupiah atau tumbuh 4,15 persen. Jika di breakdown, pertumbuhan signifikan terjadi pada kredit program modal kerja yang dimiliki Bank Jatim. Produk Pundi Kencana dan Laguna masing-masing tumbuh 11,16 persen (yoy) dan 73,19 persen (yoy).

Kredit SiUmi (Siklus Mikro Kecil) yang diperuntukan usaha mikro tumbuh luar biasa dengan mencatatkan pertumbuhan 97,89 persen (yoy). Sementara itu, DPK Bank Jatim mengalami peningkatan sebesar 42,19 triliun rupiah atau tumbuh 4,70 persen (yoy). Sektor tabungan masih mendominasi dengan mencatatkan pertumbuhan 9,97 persen (yoy) atau sebesar 13,61 triliun rupiah.

"Pertumbuhan tabungan yang signifikan tersebut menunjukan keberhasilan Bank Jatim dalam mengelola dana murah," jelas dia. Keberhasilan tersebut diperkuat dengan CASA rasio Bank Jatim sebesar 69,30 persen (prestasi CASA di atas 65 persen, tetap dipertahankan Bank Jatim selama lebih dari 14 tahun).

Rasio keuangan Bank Jatim pada Juni 2017 lebih baik dibandingkan periode tahun sebelumnya, antara lain Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,99 persen dari sebelumnya 6,69 persen, Return On Asset (ROA) 3,18 persen menjadi 4,01 persen, dan Bank Jatim berhasil membukukan efisiensi pada Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) dari 70,56 persen menjadi 61,83 persen.

yni/AR-2

Baca Juga: