Usaha seperti warung kelontong, makanan, dan minuman skala kecil milik warga ekonomi lemah yang akan mendapat bantuan.

SERANG - Sebanyak 2.720 rumah tangga ekonomi lemah yang memiliki usaha mikro akan mendapat bantuan usaha berupa barang dan bahan baku keperluan usaha kecil. Hal ini dalam rangka program bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Dinas Sosial Provinsi Banten. "Bantuan barang dan bahan baku modal usaha masing-masing 2,5 juta mulai dibagikan November mendatang," kata Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Banten, Budi Darma Sumapraja, di Serang, yang dipantau Senin (24/10).

Budi Dharma mengatakan UEP ini program bantuan pemerintah kepada masyarakat ekonomi lemah yang sudah memiliki embrio usaha kecil. "Jadi yang dapat bantuan itu usaha kecil seperti warung kelontong, makanan, dan minuman skala kecil milik warga ekonomi lemah," kata Budi.

Menurutnya, bantuan tersebut diberikan dengan tujuan membantu masyarakat ekonomi lemah yang memiliki embrio usaha kecil agar dapat bertahan atau setidaknya tidak jatuh ke dalam posisi warga dengan status penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). "Bantuan ini berfungsi sosial. Tidak ada semacam target bahwa mereka harus berhasil dalam usahanya seperti bantuan-bantuan usaha lain," ujarnya.

Budi menuturkan, program UEP merupakan bentuk sinergitas pemerintah daerah Pemprov Banten dan pemerintah pusat untuk pemulihan ekonomi pascapandemi. ??Menurutnya, keluarga penerima manfaat (KPM) program UEP Pemprov Banten bisa saja dari KPM program-program bantuan sosial lainnya. "Hanya, KPM yang sudah menerima UEP tahun lalu, tidak dapat," kata Budi.

Lebih jauh Budi menambahkan, dari 2.720 KPM tersebar di Lebak 235, Pandeglang 470, Serang dan Kab Tangerang masing-masing 420. Kemudian, Kota Cilegon 225, Kota Tangerang 650. Kota Serang dan Kota Tangsel masing-masing 150 KPM. Saat ini, Budi masih mengidentifikasi jenis bantuan barang dan bahan baku usaha yang akan diserahkan.

Identifikasi ini penting karena usaha berbeda-beda. Misalnya, pedagang gorengan dan tukang bakso, kebutuhan barang dan bahan mereka berbeda. Untuk diketahui, anggaran program UEP Pemprov Banten ini meningkat.Tahun lalu dianggarkan untuk 1.900 KPM dengan jumlah bantuan juga 2,5 juta. Sedangkan tahun ini penerimanya 2.720 KPM dengan total anggaran sekitar 6,8 miliar.

Lab IKM

Sementara itu, Pemerintah Kota Tangerang membuka pendaftaran uji laboratorium gratis pelaku industri kecil menengah (IKM) untuk jenis makanan kering dan minuman serbuk. Menurut Kepala Bidang Industri Disperindagkop UKM, Zaelani, program uji laboratorium gratis untuk makanan olahan rumahan dibuka hingga 31 Oktober.

Pelaku IKM yang mengikuti program ini bisa mendaftar secara daring melalui laman https://bit.ly/3Rig2DF. Sedangkan informasi lebih lanjut bisa melalui whatsapp di nomor 0812-9029-7030. "Kegiatan ini bagian dari pemulihan perekonomian masyarakat pascapandemi. Selain itu, juga untuk meningkatkan kualitas produk IKM," kata Zaelani.

Dia menjelaskan, persyaratan mengikuti uji laboratorium gratis hanya KTP Kota Tangerang. Produknya makanan kering dan minuman serbuk. Selain itu, produk buatan sendiri. Untuk jumlah produk yang didaftarkan maksimal dua produk berbeda. "Ayo manfaatkan kesempatan ini," jelas Zainal.

Dia berharap dengan begitu, upayameningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat Kota Tangerang terwujud. Kegiatan uji laboratorium produk juga merupakan salah satu syarat pembuatan Pangan Industri Rumah Tangga.

Baca Juga: