JAKARTA - Industri kosmetik di tanah air tumbuh cukup signifikan dalam beberapa waktu belakangan ini. Bahkan, tahun ini, prospek bisnis produk kecantikan diperkirakan kian kinclong sehingga dibutuhkan inovasi produk untuk memperkuat daya saing.

Data terbaru pemerintah menunjukkan pada 2023, industri kosmetik di Indonesia tumbuh sebesar 21,9 pesen menjadi 1.010 perusahaan dari 913 perusahaan pada 2022. Industri kosmetik nasional juga mampu menembus pasar ekspor. Secara kumulatif selama Januari-November 2023, nilai ekspor untuk produk kosmetik, wewangian, dan essential oils tercatat mencapai 770,8 juta dollar AS atau setara 12,25 triliun rupiah (kurs saat ini 15.887,75 rupiah/ dollar AS).

Dengan capaian itu, salah satu pelaku bisnis kosmetik, Sook & Co opimistis mampu mencetak hasil bagus di tahun ini. Founder Sook & Co, Regent mengungkapkan sejak 2018 saat brand bernama Sook Sook, penjualan produk di atas 10.000. Dia menambahkan produknya kini sudah memiliki segmen pasar tersendiri, yakni pria dan wanita berusia aktif 15-38 tahun.

"Kami tidak pernah endorse artis dan selebgram semasif brand besar. Jadi, kami percaya produk bagus pasti ada pasarnya," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (6/4).

Regent menambahkan Sook & Co memproduksi skincare & bodycare dengan formula alami yang aman dan cocok untuk semua jenis tanpa over claim, dengan tujuan awal adalah menyehatkan berbagai permasalah kulit. Dia menegaskan semua bahan baku produknya terbuat dari ekstrak tanam-tanaman dan buah-buahan.

Kualitas Internasional

Meskipun menggunakan bahan lokal, dia mengungkapkan kualitas produknya bertaraf internasional.

"Produk Bodycare dan skincare kami mengandung lebih dari 50 bahan alami yang membantu untuk menjaga kesehatan kulit, dan skin barrier kami tidak menjanjikan kulit glowing dalam satu malam (tidak mau overclaim), tapi kami memberikan kandungan alami terbaik dalam produkn kami, kulit yang sehat akan memeberikan manfaat baik lainnya seperti cerah, bebas jerawat, keriput menghilang, dan semuanya. Cobain aja pasti tahu bedanya," jelas Regent.

Regent menambahkan bahan baku produknya meliputi Centella Asiatica, niacinamide, coconut oil, almond oil, dan licorice extract. Centella Asiatica atau tanaman bernama lain daun pegagan ini sering menjadi bahan dasar krim untuk perawatan kulit wajah. Tanaman tropis yang tumbuh di Asia Tenggara ini sangat umum digunakan sebagai ramuan obat untuk mengatasi berbagai macam penyakit sejak berabad-abad silam, termasuk untuk bagian kulit.

Bahan lainnya, niacinamide merupakan salah satu bentuk vitamin B3. Zat ini terkandung dalam berbagai makanan, seperti kacang-kacangan, sayuran hijau, telur, susu, ikan, daging, dan ragi. Kandungan ini sering digunakan sebagai bahan dasar produk skincare.

Bahan berikutnya, coconut oil yang bermanfaat untuk kesehatan maupun kecantikan sudah tak diragukan lagi. Bahkan, hingga kini coconut oil masih digunakan untuk menuntaskan masalah kesehatan maupun perawatan tubuh, karena memiliki mineral zat besi, vitamin K, vitamin E sebagai antioksidan yang mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas.

Baca Juga: