Bangka Tengah - Produksi pupuk kompos di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencapai 12.700 ton per tahun.
"Itu pupuk kompos sudah diolah yang berasal dari kotoran hewan jenis sapi," kata Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah, Sajidin di Koba, Kamis (21/7).
Dia menjelaskan, saat ini populasi sapi di Bangka Tengah mencapai 6.330 ekor yang tersebar pada enam atau seluruh kecamatan dengan produksi kompos mencapai 34 ton per hari.
"Satu sapi bisa menghasilkan sekitar 10 kilogram kompos per hari dan dalam satu tahun bisa mencapai 12.700 ton dengan nilai uang Rp25 miliar, jika harga kompos ditaksir Rp2.000/kilogram," jelasnya.
Sajidin juga mengatakan, bahwa Bangka Tengah juga sudah memiliki laboratorium MA-11 yang dapat diandalkan dalam proses pengelolaan kotoran hewan sebagai super dekomposer pembuatan kompos dan bio urine.
"Laboratorium pengolahan pupuk organik cair MA-11 ini memudahkan petani dalam mendapatkan pupuk organik untuk meningkatkan produksi pertanian," katanya.
Para petani kata Sajidin sudah mulai mengurangi penggunaan pupuk kimia dan beralih menggunakan pupuk organik cair jenis MA-11.
"Sekarang 80 persen petani, terutama yang tergabung dalam kelompok, sudah menggunakan pupuk organik," ujarnya.