BERLIN - Setelah mengembangkan vaksin virus korona dalam waktu singkat, perusahaan farmasi Jerman, BioNTech, ingin memulai uji coba vaksin malaria tahun depan.

"BioNTech ingin membantu memberantas malaria dengan menggunakan terobosan teknologi vaksin mRNA yang sama dengan yang digunakan untuk mengembangkan vaksin virus korona," kata BioNTech pada Senin (26/7). "Kami menargetkan untuk memulai uji coba vaksin malaria klinis pada akhir 2022," imbuh perusahaan farmasi itu.

Jika berhasil, vaksin itu bisa menjadi perkembangan besar dalam perang melawan malaria yang membunuh lebih dari 400.000 orang per tahun, terutama anak-anak di Afrika.

Para ilmuwan percaya teknologi mRNA, yang mendorong respons imun dengan mengirimkan molekul genetik yang mengandung kode untuk bagian-bagian penting dari patogen ke dalam sel manusia, bisa menjadi faktor "pengubah permainan" (game changer) dalam melawan beberapa penyakit. Teknologi ini juga merupakan cara yang lebih cepat untuk mengembangkan vaksin daripada metode tradisional, dan dapat mengakhiri pencarian vaksin malaria yang handal selama puluhan tahun.SB/AFP/I-1

Baca Juga: