JAKARTA - Badan Penelitian Pengembangan dan Pendidikan Latihan (Balitbangdiklat) Kementerian Agama mengatakan perlunya pembinaan ke dalam (internal) secara intensif oleh para pimpinan di instansi atau lembaga negara sebagai upaya pencegahan dini paham radikal dan intoleran.

"Yang paling penting adalah pembinaan ke dalam oleh para pimpinan lembaga atau instansi pada unit masing-masing, karena merekalah yang paling tahu internalnya sendiri," ujar Sekretaris ????BalitbangdiklatKementerian Agama????? ??Muharram Marzuki dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan pembinaan tersebut bertujuan untuk menginfiltrasi terhadap nilai-nilai kebangsaan kepada para pegawai atau aparatur negara tentang bagaimana prinsip dan komitmen kepada Pancasila, Kebhinnekaan, serta bagaimana warga negara dapat hidup saling menghormati dan menghargai.

"Kita perlu mempelajari kembali secara mendalam hal-hal seperti apakah yang dianggap sebagai intoleransi, agar kita juga tidak terlalu mudah menjustifikasi," ucapnya.

Marzuki menyinggung mengenai sistem rekrutmen atau penjaringan calon aparatur negara yang menurutnya tidak boleh hanya ujian tertulis, tetapi sistem penjaringan calon aparatur negara ini perlu diperkuat dengan tes wawancara ideologi kebangsaan.

Untuk itu, menurutMarzukiperekrut atau pewawancara calon aparatur harus memiliki pengetahuan luas agar kemudian tidak memberikan penilaian yang salah.

Baca Juga: