ANTWERPEN - Bintang senam dunia Simone Biles melanjutkan kebangkitan mengesankannya setelah istirahat dua tahun. Dia meraih medali emas di nomor lantai dan balok keseimbangan di kejuaraan dunia senam, Senin (9/10) waktu setempat. Hasil itu membawanya meraih 23 gelar dunia, kurang dari 10 bulan sebelum Olimpiade Paris.
Biles juga memenangkan medali emas all-around dan tim bersama para pesenam AS di Antwerp, Belgia, tempat memenangkan gelar dunia pertamanya satu dekade lalu. Pesenam berusia 26 tahun itu meninggalkan Antwerpen dengan membawa pulang lima medali: empat emas dan satu perak. Ini menambah koleksinya menjadi 30 medali di kejuaraan dunia.
"Saya merasa seperti tidak bisa berkata-kata," ujar Biles tentang penampilannya di Antwerp. "Saya sangat bersemangat berkompetisi di sini dan mendapat tekanan lagi. Penonton, energi dan semua yang berada di luar sana," sambungnya. Seluruh pengalaman di kejuaraan dunia ini untuk bergerak maju.
Di final balok keseimbangan, Biles mendarat dengan hampir sempurna. Gelar ditentukan dengan selisih kecil, yang membuat Zhou Yaqin dari Tiongkok terkesan. Emas gagal diraih pesenam remaja asal Tiongkok itu karena mundur selangkah setelah turun dari balok. Dia mendapat penalti sepersepuluh poin.
Biles mencetak 14.800. Sedangkan Zhou yang berusia 17 tahun hanya tertinggal 0,100. Rebeca Andrade dari Brasil, yang mengalahkan Biles sehari sebelumnya di final vault, meraih perunggu. Hampir satu setengah jam kemudian, juara Olimpiade empat kali itu kembali berkompetisi untuk final nomor senam lantai.
Biles tampil memukau dengan lompatannya, menang dengan skor 14,633. Andrade meraih perak (14.500), mengungguli rekan senegaranya Flavia Saraiva (13.966). Andrade juga memenangkan lima medali, termasuk satu emas, di Antwerpen. "Kami memiliki Rebeca di setiap podium," ujar Biles. "Kami saling memberikan dorongan terbaik yang bisa menghasilkan yang terbaik," sambungnya.
Biles harus puas dengan medali perak karena terjatuh saat mendarat Sabtu. Hasil terburuknya adalah tempat kelima di palang bertingkat, alat yang paling tidak disukainya. "Saya sedikit khawatir, namun paham telah berlatih dengan baik. Apa pun yang terjadi terjadilah. Saya tidak terlalu khawatir mengenai jumlah medali atau warnanya," ujarnya. ben/AFP/G-1