JAKARTA - Sejarah hidup seseorang di masa depan tidak ada yang tahu yang jelas selalu ada orang-orang yang memilih jalan sulit ketimbang jalan mudah seperti usia sebayanya.

Ya, dialah Letda Ckm Jason Antoni Wibowo, lahir dari seorang bernama Sugiharto, merupakan keturunan Jawa, sedangkan sang ibu, Elisa Sinaga dari keturunan Jakarta-Tionghoa. Ia telah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Internasional dan S-2 bergelar Master of Research Newcastle, Inggris dengan konsentrasi Stem Cell pada berbagai bidang prinsip ilmu spesialisasi kedokteran.

Sejarah hidup Jason berubah saat ia menjalani magang bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

RSUD SK Lerik Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi tempat pertama pengabdiannya kepada masyarakat sebagai dokter.

Kisahnya kepincut dengan TNI AD bermula saat dirinya menggelar bakti sosial di Wini, NTT bersama Yonif 715/Motuliato yang mengamankan daerah perbatasan Indonesia-Timor Leste. Di sana, digelarlah operasi mata katarak gratis.

"Dari situ saya melihat bahwa TNI AD ini memiliki korps kesehatan yang besar, mereka dapat menaungi dokter-dokter dan nakes untuk bisa berkembang, di situ saya tertarik mengapa tidak saya dokter sipil juga bergabung ke TNI AD," tuturnya seperti terungkap di Youtube TNI AD, Kamis (23/9).

Menurut dia, dengan menjadi bagian dari TNI bisa membuatnya memperluas pengabdiannya kepada masyarakat. Selain itu, daerah-daerah yang terpencil dan tak terjangkau bisa diraihnya. Sebelum memutuskan itu, Jason menyebut bahwa dia sempat berkonsultasi dengan beberapa dokter militer yang sebelumnya telah ditemuinya ketika menggelar operasi katarak gratis. Baik suka maupun duka disampaikan oleh para dokter menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh Jason.

Jason membulatkan tekad untuk mendaftarkan diri menjadi Perwira Prajurit Karier TNI AD. Setelah betagam macam proses dilaluinya, Jason berangkat ke Akademi Militer Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah.

Selama tujuh bulan lamanya dia digembleng dengan hal berbau kemiliteran. Selepas mengenyam pendidikan di sana, Jason belajar tentang kecabangan kesehatan di Pusdikkes selama lima bulan.
Di sana Jason dikenalkan dan belajar banyak hal, mulai dari batalyon kesehatan, peran-peran dokter militer, hingga peran Komandan Pleton kesehatan. Semuanya dia pelajari dari mulai tingkat Batalyon hingga rumah sakit jajaran TNI AD.

Seluruh proses yang dilaluinya itu cuma bermuara pada satu harapan, yakni pengabdian kepada negara yang disebutnya sebagai Indonesia tercinta. Menurut dia, pengabdian itu mampu tercapai melalui TNI AD.

"Harapan saya tentunya bisa untuk mengabdi kepada negara indonesia tercinta, bisa mengabdi kepada masyarakat untuk pengabdian profesi dokter saya. Dan saya bisa menjangkau masyarakat di Indonesia, dengan TNI saya yakin itu semua bisa," katanya.

Benar-benar pejalanan yang bikin haru.

Baca Juga: