Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, Senin (12/9), mengatakan pemerintahnya akan menyodorkan sebuah rancangan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal upaya mengakhiri perang Rusia di Ukraina. Ini disampaikan Lopez Obrador usai mengkritik PBB dan menyerukan agar badan dunia itu direformasi.

Lopez Obrador, yang mendorong keyakinan pada kebijakan luar negeri nonintervensi, mengatakan konsep yang ia siapkan itu melibatkan sebuah "komite mediasi". Komite tersebut, katanya, akan termasuk Perdana Menteri India Narendra Modi, Sekjen PBB Antonio Guterres, dan Paus Fransiskus.

PM Modi pada Mei menyerukan agar gencatan senjata dilakukan di Ukraina. Ia juga mendesak agar pembicaraan digelar antara pemerintah Ukraina dan Rusia, yang menyerbu negara tetangganya itu pada 24 Februari.

Berdasarkan konsep perdamaian yang diusung Lopez Obrador, para mediator akan segera melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin serta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Pertemuan dengan pemimpin kedua negara itu disebutkan ditujukan untuk membuat kesepakatan "gencatan senjata selama sedikitnya lima tahun."

Lopez Obrador mengatakan pada konferensi pers bahwa perincian rancangan itu akan dibahas lebih lanjut dalam pidato perayaan kemerdekaan Meksiko, Jumat (16/9).

"Saya akan berbicara tentang perdamaian dunia dan sikap Meksiko atas perang Rusia dan Ukraina, dan saya akan menyampaikan proposal kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa soal upaya mencapai perdamaian," kata Lopez Obrador, dikutip dari Reuters, Selasa (13/9).

Perang di Ukraina telah menyebabkan jutaan orang mengungsi, ribuan warga sipil tewas, serta kota-kota dan desa-desa hancur.

Pada Senin, Lopez Obrador menggambarkan PBB serta Organisasi Negara-Negara Amerika yang berpusat di Washington, AS sebagai pihak-pihak yang "seharusnya menjadi pembela" hak asasi manusia. Mereka, kata presiden Meksiko itu, terlalu mahal, tidak memberikan hasil, dan perlu direformasi.

"Dan ketika saya katakan mereka sangat mahal, artinya mereka mendapat pemasukan dalam dolar dan hampir tanpa mengeluarkan keringat, mereka tidak kerja dan kita harus membayar mereka," ujar Lopez Obrador.

"Dan mereka seakan-akan tidak tersentuh, mereka merasa sebagai para anggota pemerintah dunia," tambahnya.

Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard dijadwalkan menyerahkan rancangan perdamaian itu pekan depan dalam kesempatan sidang tahunan Majelis Umum PBB di New York.

Baca Juga: