Untuk menghentikan Tiongkok dari cip semikonduktor tertentu yang dibuat di mana pun di dunia dengan peralatan Amerika, Biden berencana batasi investasi perusahaan AS di teknologi Tiongkok.

WASHINGTON - Pemerintahan Biden siap untuk memperkenalkan pembatasan baru pada perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) yang mendanai pengembangan teknologi komputasi canggih di Tiongkok, New York Times melaporkan pada Kamis (9/2).

AS tahun lalu menerbitkan serangkaian kontrol ekspor, termasuk langkah untuk menghentikan Tiongkok dari cip semikonduktor tertentu yang dibuat di mana pun di dunia dengan peralatan AS, dalam upayanya untuk memperlambat kemajuan teknologi dan militer Beijing.

Negara Paman Sam juga telah bekerja pada pembatasan investasi oleh perusahaan-perusahaan AS selama berbulan-bulan dan langkah-langkah tersebut sekarang sebagian besar selesai dan dapat diterbitkan lagi dalam waktu dua bulan, kata surat kabar itu, mengutip orang-orang yang mengetahui diskusi itu.

Seperti dikutip dari Antara, dia menambahkan bahwa Departemen Keuangan telah menjangkau pemerintah lain, serta Uni Eropa, untuk mencoba memastikan mereka tidak memberikan pembiayaan serupa ke Tiongkok setelah AS menghentikannya.

Rincian perintah eksekutif yang tertunda masih belum jelas, kata laporan itu, tetapi diperkirakan akan meminta perusahaan-perusahaan untuk melaporkan lebih banyak informasi kepada pemerintah tentang rencana investasi mereka di negara musuh tertentu.

Investasi Langsung

Perintah tersebut kemungkinan akan melarang investasi langsung di beberapa area sensitif, seperti komputasi kuantum, semikonduktor canggih, dan kemampuan kecerdasan buatan tertentu dengan aplikasi militer atau pengawasan, kata NYT, mengutip beberapa orang yang mengetahui rencana tersebut.

Akibat ketegangan AS dan Tiongkok, sebelumnya diberitakan hampir setengah dari perusahaan-perusahaan yang disurvei oleh Kamar Dagang Amerika (AmCham) di Taiwan sedang merevisi atau berencana untuk merevisi rencana kesinambungan bisnis mereka di tengah ketegangan dengan Tiongkok, sementara semakin banyak dilaporkan terkena dampak ketegangan tersebut.

Baca Juga: