WASHINGTON - Amerika Serikat pada Sabtu (13/1) mengucapkan selamat kepada presiden terpilih Taiwan, Lai Ching-te, namun JUGA menyatakan bahwa Washington tidak mendukung kemerdekaan pulau itu.

Ketika ditanya wartawan mengenai posisi Washington mengenai Taiwan, di mana Lai yang mendukung kemerdekaan telah menyatakan dirinya sebagai pembela cara hidup demokratis di pulau itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan: "Kami tidak mendukung kemerdekaan."

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberi hormat kepada Lai atas kemenangannya dalam pemungutan suara penting pada hari Sabtu dan memuji "sistem demokrasi dan proses pemilihan yang kuat" di negara dengan pemerintahan mandiri tersebut.

Blinken menambahkan, Washington "berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas lintas Selat, dan penyelesaian perbedaan secara damai, bebas dari paksaan dan tekanan."

Lai, yang dicap oleh Tiongkok sebagai ancaman terhadap perdamaian, pada hari Sabtu berjanji untuk membelaTaiwan dari "intimidasi" Tiongkok, setelah para pemilih mengabaikan peringatan dari Beijing dan membawanya ke kemenangan pemilu.

Amerika Serikat mengatakan awal pekan ini, mereka berencana mengirim delegasi tidak resmi ke Taiwansetelah pemungutan suara dan memperingatkan Tiongkok terhadap segala provokasi militer.

Beijing bereaksi dengan mengecam kunjungan resmi antara pulau itu dan Amerika Serikat, dan meminta Washington untuk "menahan diri dari campur tangan" dalam pemilu Taiwan.

Dalam pernyataannya pada Sabtu, Blinken menambahkan, "Kemitraan antara rakyat Amerika dan rakyat Taiwan ,yang berakar pada nilai-nilai demokrasi, terus meluas dan memperdalam hubungan ekonomi, budaya, dan antar manusia."

Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai miliknya dan menolak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mewujudkan "unifikasi," bahkan jika konflik tampaknya tidak akan terjadi.

Baca Juga: