JAKARTA - Biar tidak terpapar virus Covid-19, coba dengarkan apa yang dikatakan orang nomor satu di TNI yakni Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Kata Marsekal Hadi, kunci agar tidak terpapar virus ini adalah taat terhadap protokol kesehatan, khusus 3M.

"Gelorakan disiplin Protokol Kesehatan, jadikan disiplin 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan sebagai kebiasaan baru. Isoman juga harus dijadikan kebiasaan baru, jika badan terasa tidak enak harus segera melapor ke petugas kesehatan setempat," kata Panglima TNI.

Mengutip keterangan Puspen TNI, pada hari Sabtu (7/8), Panglima TNI bersama dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo berkunjung ke Makassar.

Di Makassar, di Mapolda Sulawesi Selatan, kedua jenderal bintang empat ini memimpin rapat terkait penanganan Covid-19 di wilayah Sulawesi Selatan sekaligus melaksanakan pengecekan kemampuan para Babinsa, Babinpotmar, Babinpotdirga dan Bhabinkamtibmas dalam menggunakan Aplikasi Silacak dan Inarisk.

Dalam rapat itu,Panglima TNI menekankan bahwa petugas di lapangan harus dapat memberikan pengertian yang baik kepada masyarakat, secara humanis harus mampu menjelaskan ke masyarakat. Khususnya soal protokol kesehatan dan prosedur penanganan pasien Covid-19.

"Penanganan Covid-19 di Sulsel tetap dengan dukungan sinergi dari TNI-Polri, Pemerintah Daerah serta segenap komponen masyarakat," kata Marsekal Hadi seperti dikutip dari keterangan Puspen TNI yang diterima Koran Jakarta, Senin (9/8).

Orang nomor satu di TNI ini juga mengungkapkan, jika baru saja dirinya bersama Kapolri dan Gubernur Sulsel mengikuti rapat secara virtual dengan Presiden Jokowi terkait penanganan Covid-19. Hasil rapat, Presiden menginstruksikan, agar semua harus bersama-sama menurunkan mobilitas masyarakat. Melaksanakan tracing secara masif

"Dan melaksanakan isoter terhadap pasien yang bergejala dan tidak bergejala," ujarnya.

Diakuinya, kasus positif Covid-19 di Sulawesi Selatan masih tinggi. Karena itu, ia menekankan agar pelaksanaan tracing yang dilakukan oleh 4 Pilar harus terus dimasifkan. Sehingga bisa menurunkan kasus positif covid-19 di Sulsel.

"Ingat Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian virus itu tidak pernah libur, oleh sebab itu seluruh Jajaran TNI-Polri saya minta harus kerja keras untuk membantu Pemda melindungi masyarakat dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19," tegas Panglima TNI.

Marsekal Hadi juga berharap agar 3T atau Testing, Tracing dan Treatment dioptimalkan. Tak kalah penting, infokan kasus sesegera mungkin untuk mencegah memburuknya kondisi. Hal ini sangat penting untuk menekan angka kematian di Sulsel. Tracing kontak erat harus dilaksanakan dan persiapkan tempat Isoter.

"Persiapan Isoter harus dimaksimalkan dan tentunya harus dengan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan bagi pasien yang melaksanakan Isoter tersebut. Tracing kontak erat harus diawali dengan entry test dan diakhiri dengan exit test tentunya harus dengan hasil negatif," tuturnya.

Panglima TNI pun memerintahkan kepada para tenaga tracer dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk segera melakukan identifikasi bila ditemukan kontak terdekat pertama. Hasilnya juga mesti segera dilaporkan melalui sistem aplikasi Silacak yang langsung terhubung ke server pusat. Sehingga data tracing dapat langsung dipantau.

"Ingat para Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai tenaga tracing tugasnya tidak hanya menemukan kontak erat tapi juga memantau isolasi mandiri serta kondisi para Pasien," kata Panglima TNI.

Panglima juga mengatakan, kesadaran masyarakat menjadi faktor penting dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Masyarakat harus didasarkan agar cepat melapor ke Puskesmas bila badan demam. Masyarakat juga harus mendukung pelaksanaan tracing dan disiplin dalam melaksanakan Isoman.

"Saya minta untuk dukungan obat dan logistik bagi masyarakat yang melaksanakan Isoman harus terpenuhi. Selain itu agar dilengkapi fasilitas Isoter dan RS dengan Nakes, Alkes, O2 juga pengerahan Bidan, relawan dan mahasiswa kedokteran," ucap Panglima TNI.

Dalam rapat yang di pimpin oleh Panglima TNI tersebut, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menjelaskan langkah-langkah pengendalian Covid-19 di Sulsel. Kata Gubernur, saat ini pihak Pemda telah melakukan berbagai hal seperti menambah tempat tidur untuk ruang ICU dan ruang isolasi. Selain itu Pemprov Sulsel juga mengadakan 35 HFNC (High Flow Nasal Cannula) untuk meningkatkan kapasitas ICU dalam rangka menekan angka BOR.

Baca Juga: