JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyebutkan penyaluran kredit baru oleh perbankan dan kebutuhan pembiayaan korporasi pada Maret 2024 terindikasi meningkat.
Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Maret 2024 terindikasi meningkat dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 80,9 persen, lebih tinggi dibandingkan SBT Februari 2024 yang sebesar 54,1 persen.
"Faktor utama yang memengaruhi prakiraan penyaluran kredit baru pada Maret 2024 adalah permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Senin (29/4).
Erwin menuturkan secara keseluruhan triwulan I-2024, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diprakirakan tetap tumbuh.
Sementara itu, kebutuhan pembiayaan korporasi pada Maret 2024 terindikasi meningkat, yang tercermin dari SBT pembiayaan korporasi sebesar 25,3 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan SBT 11,1 persen pada Februari 2024.
Peningkatan kebutuhan pembiayaan tersebut didorong oleh kebutuhan lapangan usaha (LU) perdagangan, industri pengolahan, serta konstruksi.
Sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri, diikuti pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik dan pembiayaan dari perbankan dalam negeri.
Pada kelompok rumah tangga, sebanyak 10,9 persen responden menyatakan terdapat kebutuhan pembiayaan baru pada Maret 2024. Mayoritas pembiayaan rumah tangga berasal dari bank umum dengan pangsa sebesar 41,2 persen, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 39,8 persen.
Selain perbankan, sumber pembiayaan utama yang menjadi preferensi rumah tangga antara lain leasing dan koperasi.