JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit baru oleh perbankan pada November 2022 terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (19/12), mengungkapkan hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 58,6 persen atau lebih tinggi dari SBT pada Oktober 2022 sebesar 32,8 persen.

Adapun faktor utama yang mempengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru tersebut yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.

Untuk keseluruhan periode triwulan IV-2022, pertumbuhan kredit baru diproyeksikan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Nilai SBT penyaluran kredit baru diperkirakan sebesar 89,1 persen, lebih tinggi dibandingkan 84,5 persen pada triwulan III-2022.

Permintaan pembiayaan korporasi pada November 2022 terindikasi tumbuh positif, yang tercermin dari SBT pembiayaan korporasi sebesar 13,2 persen.

Mayoritas sumber pembiayaan terutama dipenuhi dari dana sendiri, diikuti oleh penambahan kredit baru ke perbankan dalam negeri, pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, dan pinjaman atau utang dari perusahaan induk.

Di sisi rumah tangga, ia menuturkan permintaan pembiayaan baru juga terindikasi tumbuh positif pada November 2022. Mayoritas rumah tangga memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan yang terpantau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Jenis pembiayaan yang diajukan rumah tangga mayoritas berupa kredit multi guna, dengan sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi responden untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing.

Baca Juga: