JAKARTA -Jika tak ada aral melintang, pada hari Rabu (17/11), Jenderal Andika Perkasa akan dilantik Presiden Jokowi sebagai Panglima TNI yang baru menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto. Pelantikan akan dilaksanakan di Istana Negara.

Kabar pelantikan Panglima TNI yang baru ini diungkapkan langsung oleh Presiden Jokowi usai meresmikan jalan tol di Serang, Banten, Selasa (16/11). Kata Presiden, pelantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI akan dilaksanakan pada hari Rabu (17/11). "Pelantikan panglima Insya Allah besok hari Rabu," kata Jokowi.

Dalam kesempatan itu juga, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pelantikan Andika tidak bersamaan dengan reshuffle kabinet. Menurut Jokowi, belum ada rencana reshuffle kabinet. Agenda pada hari Rabu, hanya pelantikan Panglima TNI saja. "Hanya pelantikan panglima," katanya.

Nah, Jenderal Andika Perkasa yang akan dilantik jadi Panglima TNI pada hari Rabu besok ini, ternyata pernah pentolan teroris yang paling dicari Amerika Serikat saat itu.

Pentolan teroris yang ditangkap Jenderal Andika adalah Umar Al Faruq. Umar Al Faruq, pria asal Timur Tengah ini, bukan sosok sembarangan di kalangan kelompok teroris, Al Qaeda saat itu. Dia, dianggap salah satu elit penting Al Qaeda di Asia Tenggara. Bahkan Umar disebut-sebut sebagai tangan kanannya Osama bin Laden, pemimpin Al Qaeda.

Umar sendiri ditangkap aparat intelijen dan keamanan Indonesia di Kota Bogor. Umar berhasil diringkus pada 5 Juli 2002. Setelah itu, Umar diserahkan ke pihak Amerika Serikat untuk kemudian dijebloskan ke penjara super ketat di Baghram, Afghanistan.

Tapi setelah itu tersiar kabar, Umar berhasil kabur. Kemudian, pada sekitar bulan September 2006, diberitakan jika Umar tewas, setelah tempat persembunyianya di Baghdad diserbu 250 prajurit.

Saat menangkap Umar Al Faruq, Jenderal Andika ketika itu masih berpangkat Mayor. Kala itu, sebenarnya ia masih berdinas di Satuan Anti Teror Kopassus atau dikenal Sat-81.

Di Sat-81 Kopassus, Andika pernah menjadi Komandan Subtim 2, Sat Gultor 81, Kopassus. Kemudian menjadi Komandan Tim 3, Sat Gultor 81, Kopassus. Tahun 2002, menjabat sebagai Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus. Kabarnya, ketika menangkap Umar, Andika masih berpangkat Mayor. Ia kala itu sedang diperbantukan ke Badan Intelijen Negara (BIN).

Tim penangkap Umar dipimpin Andika. Kini Mayor Kopassus penangkap tangan kanan Osama bin Laden itu sudah berpangkat jenderal bintang empat. Pada hari Rabu besok, Andika Perkasa pun akan resmi jadi Panglima TNI atau orang nomor satu di TNI.

Baca Juga: