JAKARTA - Rusia menggelar latihan militer utama melibatkan Tiongkok dan India ketika Presiden Vladimir Putin melawan upaya AS dan sekutunya mengisolasinya terkait invasi di Ukraina, NDTV melaporkan, Rabu (31/8).

Lebih dari 50.000 tentara dan 5.000 peralatan militer, termasuk lebih dari 140 pesawat dan 60 kapal perang, ambil bagian dalam latihan perang Vostok 2022 selama satu minggu di kawasan timur jauh Rusia. Latihan militer yang dimulai Kamis (1/9) termasuk latihan maritim di Laut Jepang.

Dalam latihan rutin tersebut, Tiongkok dan Rusia masing-masing membawa anggota dan mitra dari Shanghai Cooperation Organization dan organisasi bekas republic Soviet yang dipimpin Rusia, Collective Security Treaty Organization.

Meski dirayu AS untuk menjadi mitra pertahanannya, India tetap mengirimkan 71 detasemen militer kecil ke latihan gabungan dengan Rusia. Detasemen tersebut meliputi pasukan Gurkha dan perwakilan angkatan udara, dan angkatan laut. India tidak mengirimkan aset udara dan lautnya ke Rusia.

India menghindari keberpihakannya pada Rusia di Ukraina, sebagian karena ketergantungannya pada Moskow, pemasok senjata utamanya di tengah ketegangan di perbatasan India dengan Tiongkok dan Pakistan. Di Dewan Keamanan PBB, negara Asia Selatan ini memberikan suara menentang Rusia untuk pertama kalinya dalam pemungutan suara yang memungkinkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berpidato di badan dunia itu lewat sambungan video.

India juga menangguhkan gerakan memproduksi bersama helikopter dan menunda untuk membeli sekitar 30 pesawat tempur dari Rusia.

Kementerian Pertahanan India di Beijing mengatakan, kekuatan angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara Tiongkok ambil bagian dalam latihan yang bertujuan memperkuat koordinasi militer. Media yang didukung Partai Komunis Tiongkok, Global Times mengatakan, latihan tahun ini difokuskan pada kemungkinan ancaman khususnya dari AS dan kawasan Pasifik.

Tiongkok menolak untuk mengkritik Rusia terkait invasinya di Ukraina dan mengutuk sanksi AS dan Eropa terhadap Moskow. Namun keberpihakan Tiongkok pada Putin sangat jelas dengan menyediakan pasokan teknologi dan militer untuk perang dikarenakan risiko sanksi kedua dari AS.

Peranan Tiongkok dalam latihan ini tidak dapat dilihat sebagai dukungan terhadap Rusia atas konflik, kata Vasily Kashin, ahli militer Rusia di Sekolah Tinggi Ekonomi Moskow. "Hanya menunjukkan pada kita ikatan militer ke militer berjalan seperti biasa."

Sekutu Rusia, Belarus juga ambil bagian dalam Vostok 2022 bersama bekas republik Soviet lain seperti Kazakhstan, Kyrgyztan, Armenia, Azerbaijan, dan Tajikistan,serta negara lain termasuk Suriah, Ajazair, Mongolia, Laos, dan Nikaragua.

Sementara VOA melaporkan, Rabu, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Amerika "khawatir" akan negara-negara yang menggelar "latihan militer dengan Rusia, sementara Rusia mengobarkan perang brutal yang tidak beralasan terhadap Ukraina."

Komentar Jean-Pierre muncul setelah Rusia Senin mengatakan akan melakukan latihan militer di timur negara itu yang akan melibatkan pasukan dari Tiongkok. Ini menunjukkan hubungan pertahanan yang semakin dekat antara Rusia dan Tiongkok, di tengah ketegangan dengan Barat atas tindakan Rusia di Ukraina.

Baca Juga: