JAKARTA - Kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dengan Dharma Pertiwi dalam Peluncuran Literasi Digital bersama Keluarga Besar TNI (KBT) merupakan upaya mendorong pemerataan literasi digital bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Menkominfo) Budi Arie Setiadi berharap kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada KBT untuk menjadikan internet sebagai hal bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Selain itu juga membantu meningkatkan produktivitas menuju kualitas hidup yang lebih baik.

"Kemenkominfo dengan inisiasinya melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) berusaha memperkuat literasi digital masyarakat dengan empat pilar yang ada. Tidak hanya mengakomodasi empat pilar, GNLD turut membantu para orang tua untuk memahami digital parenting yang saat ini semakin dibutuhkan dalam proses pengasuhan anak di era digital," katanya di acara Peluncuran Literasi Digital KBT di Menara Danareksa, Jumat (20/10).

Melalui kolaborasi yang tercipta antara Kemenkominfo dengan KBT, para anggota diharapkan tidak hanya cakap digital namun menjadi pegiat literasi digital. KBT dapat menjadi amplifikasi pemerataan literasi digital di seluruh Indonesia, termasuk di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

Budi melanjutkan, risiko yang seringkali muncul di era serba internet ini adalah derasnya arus informasi yang kadang tidak selalu positif, tetapi juga negatif. Hal-hal semacam itu patut diwaspadai seluruh pengguna internet.

"Pengguna internet secara global pada 2022 mencapai 5,16 miiyar orang, sementara di Indonesia sendiri, penetrasi internet mencakup 78 persen dari total penduduk. Kondisi ini membawa beragam peluang juga tantangan dan risiko yang kemungkinan muncul," katanya.

Ketua Umum Dharma Pertiwi Vero Yudo Margono yang hadir dalam kegiatan tersebut turut menyuarakan hal yang sama. Vero menuturkan pentingnya kegiatan literasi digital agar membuat masyarakat semakin melek digital.

"Literasi digital memiliki prinsip dasar, manfaat, dan tantangan kecakapan pengguna yang mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan serta memanfaatkannya dengan tepat guna," jelasnya.

Vero memberikan apresiasi terhadap kegiatan Peluncuran Literasi Digital kepada KBT yang dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 19 hingga 20 Oktober 2023 dengan masing-masing 350 peserta offline dan 5.000 peserta online dengan tema Dharma Pertiwi Jelajahi Dunia Digital dengan Bijak.

"Saya ingin menyampaikan beberapa hal untuk jadi perhatian kita semua, salah satunya pedomani empat pilar literasi digital dalam bermedia sosial, serta pahami perangkat keras dan lunak dalam sistem operasi digital," katanya.

Sebagai anggota Dharma Pertiwi dan pendamping anggota TNI, lanjut Vero, kita dituntut untuk melek pada perkembangan teknologi dan bermedia sosial dengan bijak. Ibu-ibu dapat mengawasi dan mendampingi anak-anaknya dalam penggunaan gadget dengan mengedepankan etika guna menjaga nama baik instansi dan pribadi. Tidak hanya itu, netralitas TNI menjelang waktu kampanye pun patut dijaga.

"Sebagai istri, kita diharapkan dituntut untuk menjaga netralitas prajurit TNI dengan memberi dukungan sepenuhnya ke hal-hal positif serta tidak memberikan komentar bermuatan hasil quick count yang mulai dikeluarkan oleh lembaga survei," katanya.

Kegiatan Peluncuran Literasi Digital kepada KBT merupakan upaya Tim Literasi Digital sektor Masyarakat Umum Direktorat Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika untuk meningkatkan pengetahuan digital anggota KBT dengan empat pilar literasi digital. Upaya ini merupakan bagian dari target 50 juta masyarakat Indonesia terpapar literasi digital hingga tahun 2024.

Baca Juga: