JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat meskipun bersifat terbatas awal pekan ini. Sentimen eksternal diperkirakan dominan mempengaruhi pergerakan IHSG, hai ini (4/11).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pasar mencermati rilis data nonfarm payrolls Amerika Serikat (AS), pergerakan harga komoditas dunia dan nilai tukar rupiah serta perkembangan di Timur Tengah.

Herditya memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Senin (4/10), bergerak menguat terbatas dengan area support 7.472 dan resistance 7.543.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/11) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 68,76 poin atau 0,91 persen ke posisi 7.505,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,80 poin atau 0,96 persen ke posisi 912,60.

"Bursa regional Asia bergerak mixed (variatif), dengan pasar yang tampaknya berhati-hati menunggu kejelasan lanjutan mengenai kondisi ekonomi makro dan hasil Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS)," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Saat ini, pelaku pasar sedang menantikan laporan ketenagakerjaan AS untuk mengukur kesehatan pasar tenaga kerja menjelang pertemuan kebijakan moneter The Fed dan pemilihan Presiden AS yang ketat pada minggu depan.

Dari Tiongkok, data PMI Manufaktur Umum Caixin menunjukkan kenaikan menjadi 50,3 pada Oktober 2024, dari sebelumnya 49,3 pada bulan September, melampaui perkiraan pasar sebesar 49,7.

Baca Juga: