JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengakhiri tren negatif, hari ini (31/10). Pergerakan IHSG bakal dipengaruhi sejumlah sentimen ekaternal dan internal.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana melihat pasar menantikan rilis data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan masih akan stabil di 3 persen. Selain itu, lanjutnya, pasar juga mencermati pergerakan nilai tukar rupiah serta harga komoditas global di tengah konflik Timur Tengah.

Herditya memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Kamis (31/10), berpeluang menguat terbatas dengan support di 7.506 dan resistance di 7.587.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/10) sore, ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 36,75 poin atau 0,48 persen ke posisi 7.569,85, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,43 poin atau 0,58 persen ke posisi 924,63.

"IHSG dan bursa regional Asia melemah di saat pelaku pasar lebih berhati-hati jelang rilis data manufaktur China dan serangkaian rilis data ekonomi utama Amerika Serikat (AS) pekan ini, serta antisipasi pemilihan presiden AS dan keputusan suku bunga The Fed," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Baca Juga: