JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat jelang akhir pekan ini, meskipun penguatan tersebut bersifat terbatas. Pergerakan IHSG akan dipengaruhi kompilasi sentimen eksternal dan internal.

Dari dalam negeri, pelaku pasar merespons positif rilis kinerja keuangan emiten pada 2022 sehingga menyebabkan harga saham-sahamnya menguat. Dari eksternal, pelaku pasar akan mencermati sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS) seperti data tenaga kerja mingguan dan purchasing manufacture index (PMI) sektor jasa AS.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheril Tanuwijaya memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Jumat (3/3), bergerak menguat meskipun terbatas di area support 6.850 dan resistance 6.920.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/3) sore, ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 12,48 poin atau 0,18 persen ke posisi 6.857,4. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,32 poin atau 0,14 persen ke posisi 947,1.

"Pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi optimisme dari data ekonomi terbaru seperti di Indonesia dan Tiongkok, juga pelemahan dolar AS. Indeks juga didorong penguatan saham batu bara yang juga menguat mengikuti kenaikan harga acuan batu bara," ujar Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei di Jakarta.

Baca Juga: