JAKARTA - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat, hari ini (14/6), setelah sempat terkoreksi pada akhir pekan lalu. Meski demikian, kenaikan IHSG diperkirakan bersifat terbatas sehingga berpeluang melemah kembali dalam jangka pendek.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan dalam catatan risetnya, memproyeksikan IHSG, Senin (14/6), akan bergerak dengan level resistance di 6.154 hingga 6.124. Sementara level support-nya berada di 6.074 hingga 6.054.

Namun, penguatan tersebut diprediksikan tak berlangsung lama karena pelaku pasar mencermati data inflasi Amerika Serikat (AS) yang tak sesuai dengan ekspektasi.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ditutup turun, tertekan aksi ambil untung. IHSG ditutup melemah 12,04 poin atau 0,2 persen ke posisi 6.095,5. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,77 poin atau 0,42 persen ke posisi 901,64.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana di Jakarta, Jumat pekan lalu, mengatakan, pelemahan IHSG dipicu aksi ambil untung oleh para investor setelah dua hari belakangan IHSG bergerak menguat signifikan.

"Untuk sentimen sendiri sebenarnya tidak terlalu buruk di mana meskipun inflasi AS naik sebesar 5 persen namun yield treasury 10 tahunnya turun ke 1,4 persenan, yang berarti hal ini mengindikasikan bahwa kenaikan inflasi ini sifatnya hanya sementara," ujar Herditya.

Baca Juga: