JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan melanjutkan penguatannya, jelang akhir pekan ini. Pergerakan rupiah dipengaruhi pelemahan dollar AS.

Direktur PT Laba Forexndo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan indeks dollar AS dipicu meredanya spekulasi sikap hawkish bank sentrak Amerika Serikat atau The Fed. Ibrahim memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (25/11), bergerak di kisaran 15.640-15.690 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan menguat.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (24/11) sore, menguat menyusul indikasi perlambatan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed). Rupiah ditutup menguat 22 poin atau 0,14 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.665 rupiah per dollar AS.

"Dollar AS melemah di tengah pasar yang mempertimbangkan notula rapat terakhir Federal Reserve yang menunjukkan meningkatnya jumlah anggota yang mendukung perlambatan laju kenaikan suku bunga," kata analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta.

Notula rapat The Fed yang dirilis semalam menunjukkan bahwa bank sentral menjadi semakin khawatir atas dampak pengetatan kebijakan moneter baru-baru ini terhadap ekonomi dan inflasi.

Bank sentral telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 375 basis poin (bps) pada tahun ini, dengan kenaikan empat kali beruntun sebesar 75 bps.

Baca Juga: