JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren positif, pertengah bulan ini. Pergerakan IHSG dipengaruhi sikap pasar yang cenderung menunggu atau wait and see sejumlah data penting ekonomi, baik dalam maupun luar negeri.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang melihat pasar menantikan rilis data tingkat pengangguran Inggris pada Agustus lalu yang diperkirakan stabil di level 4,10 persen. Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan rilis data neraca perdagangan untuk September 2024 yang diperkirakan turun menjadi 2,83 miliar dollar AS dari 2,89 miliar dollar AS pada Agustus 2204.

Karenanya, Alrich memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (15/10), menguji resistance di level 7.600.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/10) sore, ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 39,04 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.559,64, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,49 poin atau 0,48 persen ke posisi 937,73.

"IHSG dan bursa regional Asia bergerak menguat, meskipun pasar belum mendapatkan detail kebijakan pemerintah Tiongkok pasca konferensi Menteri Keuangan Tiongkok," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Upaya pemulihan pertumbuhan ekonomi Tiongkok tetap menjadi perhatian pasar, alhasil pasar bereaksi atas prediksi Goldman Sachs yang menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok.

Kenaikan proyeksi tersebut seiring dari rangkaian stimulus yang dilakukan oleh Tiongkok untuk mendukung pertumbuhan ekonominya.

Baca Juga: