JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beepotensi melanjutkan tren positi, hari ini (14/5). Dikarenakan faktor internal minim, pergerakan IHSG bakal dipengaruhi sentimen eksternal.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana melihat fokus pelaku pasar akan tertuju kepada pidato oleh beberapa petinggi The Fed dan rilis data inflasi produsen Amerika Serikat (AS). Karenanya, dia memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (14/5), bergerak menguat dengan support 7.071 dan resistance di 7.119.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/5) sore, ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor teknologi. IHSG ditutup menguat 10,46 poin atau 0,15 persen ke posisi 7.099,25, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,11 poin atau 0,29 persen ke posisi 895,54.

"Sentimen eksternal dan internal turut mempengaruhi pergerakan IHSG di awal pekan ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Dari mancanegara, bursa regional Asia cenderung bergerak variatif yang tampaknya dipengaruhi oleh sikap Presiden AS, Joe Biden yang akan mengumumkan tarif impor terbaru AS terhadap barang dari Tiongkok untuk sejumlah sektor strategis, termasuk kenaikan tarif kendaraan listrik (EV).

Selain itu, mempertahankan tarif yang sudah ada pada banyak barang Tiongkok yang ditetapkan oleh mantan Presiden Donald Trump, namun dikabarkan akan menambah tarif baru untuk semikonduktor dan peralatan tenaga surya, serta menaikkan tarif kendaraan listrik, serta pasokan medis buatan Tiongkok, seperti jarum suntik dan alat pelindung diri juga terkena tarif tambahan.

Dengan demikian, tarif tersebut akan mendorong pengaruh perdagangan internasional dan juga berpotensi muncul kembali perang dagangan.

Baca Juga: