JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren positif, hari ini (2/3). Sentimen eksternal diperkirakan lebih dominan dalam mempengaruhi pergerakan IHSG.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menilai data Purchasing Managers Index (PMI) Tiongkok melesat pasca penghapusan kebijakan zero covid. Kebijakan pelonggaran tersebut telah memicu penguatan aktivitas ekonomi secara signifikan dan aktivitas perdagangan kembali bergelora.

Cheril memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Kamis (2/3), bergerak di kisaran 6.840-6.950 dengan kisaran 6.840-6.950.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/3) sore, ditutup menguat seiring dengan menurunnya inflasi dalam negeri secara bulanan. IHSG ditutup menguat 1,70 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.844,9. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,85 poin atau 0,30 persen ke posisi 945,8.

"Di sisi lain, pergerakan IHSG juga dipengaruhi pergerakan bursa global, dimana bursa Amerika Serikat terkoreksi akibat consumer confidence yang turun, namun dari bursa Asia bergerak positif akibat membaiknya PMI manufaktur Tiongkok" ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana di Jakarta.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Februari 2023 sebesar 0,16 persen month to month (mtm), atau lebih rendah dibandingkan Januari 2023 yang sebesar 0,34 persen mtm.

Baca Juga: