JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren positif dalam perdagangan tengah pekan ini. Pergerakan IHSG diperkirakan masih dipengaruhi sentimen internal, terutama data pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 sebesar 5,31 persen dan cadangan devisa yang naik menjadi 139,4 miliar dollar AS pada Januari 2023.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Rabu (8/2), bergerak di kisaran 6.840-7.000.
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/2) sore, ditutup menguat sering dengan meningkatnya cadangan devisa dalam negeri. IHSG ditutup menguat 61,51 poin atau 0,89 persen ke posisi 6.935,3. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,15 poin atau 0,86 persen ke posisi 956,6.
"Penguatan IHSG ini juga bersamaan dengan adanya rilis data cadangan devisa yang berada di angka 139,4 miliar dolar AS di atas ekspektasi konsensus," kata Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana di Jakarta.
Dibuka menguat, IHSG cenderung bergerak di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat di mana sektor energi paling tinggi yaitu 3,03 persen, diikuti sektor industri dan sektor infrastruktur naik masing-masing 1,18 persen dan 0,86 persen.
Sedangkan tiga sektor terkoreksi dimana sektor transportasi & logistik turun paling dalam minus 0,13 persen, diikuti sektor properti dan sektor infrastrukur yang masing-masing minus 0,22 persen dan 0,59 persen.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.260.303 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,54 miliar lembar saham senilai 10,78 triliun rupiah. Sebanyak 272 saham naik, 245 saham menurun, dan 208 tidak bergerak nilainya.