JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatannya dalam perdagangan tengah pekan ini. Pergerakan IHSG akan dipengaruhi sejumlah sentimen eksternal dan internal.

Equity Research Analyst Pintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang melihat investor menantikan hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang diperkirakan menahan suku bunga acuan di kisaran 5,25-5,50 persen. Selain itu, pasar juga tengah menantikan rilis data inflasi nasional Januari 2023 pada 1 Februari mendatang.

Alrich memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Rabu (31/1), bergerak dengan rentang support 7.150 dan resistance 7.250.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/1) sore, ditutup menguat di tengah pelaku pasar masih mencermati arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve. IHSG ditutup menguat 35,05 poin atau 0,49 persen ke posisi 7.192,22. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 9,78 poin atau 1,02 persen ke posisi 971,70.

"Bursa regional Asia cenderung mixed seiring dengan sikap pasar yang berhati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve pada Rabu (31/01) waktu setempat," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Baca Juga: