JAKARTA - Nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan pelemahannya pada akhir pekan ini. Sebab, hasil rapat dewan kebijkan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menunjukkan sikap yang makin hawkish.

Analis Monex Investindo Futures Fisyal memproyeksikan kurs rupiah, hari ini (7/1) bergerak di rentang 14.340-14.430 rupiah per dollar AS.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (6/1) sore, ditutup melemah dipicu sinyal percepatan kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve. Rupiah sore ini ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.391 rupiah per dollar AS.

"Dollar AS menguat setelah perilisan notula rapat FOMC yang cenderung hawkish semalam," kata Faisyal dalam kajiannya di Jakarta.

Dollar AS menguat setelah pejabat bank sentral AS menyatakan bahwa mereka mungkin perlu bertindak lebih cepat dalam menaikkan suku bunga untuk mengatasi kenaikan inflasi.

Berdasarkan perilisan notula rapat pertemuan FOMC pada 14-15 Desember, pejabat The Fed mengatakan bahwa pasar tenaga kerja AS yang "sangat ketat" mungkin akan memicu kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan serta mengurangi kepemilikan aset bank secara keseluruhan untuk mengatasi inflasi tinggi.

Baca Juga: