JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi kembali melemah, hari ini (26/10). Pelaku pasar akan menanti hasil pertemuan dewan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed peka depan. Meski demikian, pasar memperkirakan the Fed tetap menahan suku bunga acuannya dalam pertemuan tersebut.

"Namun, para pejabat Fed telah mengisyaratkan setidaknya satu kali kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini dan suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, setidaknya hingga akhir tahun 2024," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, dalam catatan riset di Jakarta, Rabu (25/10).

Ibrahim menambahkan, data terbaru sektor manufaktur dan jasa AS menunjukkan berlanjutnya ketahanan perekonomian AS. Hal ini pada gilirannya memberikan lebih banyak ruang bagi Federal Reserve untuk terus menaikkan suku bunga.

Ibrahim memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Kamis (26/10), bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di kisaran 15.850- 15.930 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank pada penutupan perdagangan, Rabu (25/10), melemah sebesar 21 poin atau 0,13 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.870 rupiah per dollar AS.

Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong menyampaikan investor mengalihkan perhatian pada data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan pidato Gubernur Bank Sentral AS (the Fed) Jerome Powell.

Baca Juga: