JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi kembali melemah, hari ini (29/9). Sentimen ekaternal, terutama data ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih dominan.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi memproyeksikan nilai tukar rumah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (29/9), bergerak di kisaran 15.510-15.580 rupiah per dollar AS.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan, Rabu (27/9), ditutup melemah 30 poin atau 0,19 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.520 rupiah per dollar AS rupiah per dollar AS.
Analis Bank Woori Saudara BWS Rully Nova menyatakan pelemahan rupiah masih dipengaruhi faktor eksternal, yakni peningkatan index dollar Amerika Serikat (AS) dan obligasi pemerintah AS akibat dari sinyal hawkish dari The Fed.
"Tekanan terhadap rupiah sedikit mereda dibanding kemarin (Selasa 26/9). Pelemahan rupiah masih dipengaruhi oleh faktor eksternal meningkatnya index dollar AS dan obligasi pemerintah AS akibat dari sinyal hawkish The Fed," ujar dia ketika dihubungi di Jakarta, Rabu.
Dalam beberapa hari terakhir, pejabat Fed menandai kemungkinan Bank Sentral AS menaikkan suku bunga lebih lanjut setelah mempertahankan suku bunga stabil pada pekan lalu, seiring tetap memperketat sikap kebijakan moneter yang hawkish.
Pelaku pasar disebut masih menunggu data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini, yakni data pengeluaran konsumsi masyarakat atau Personal Consumption Expenditure (PCE) AS.