JAKARTA - Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tertahan menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Amerika Serikat (AS) pada Desember 2023. Pelemahan rupiah diperkirakan berlanjut, hari ini (6/12).

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Rabu (6/12), bergerak fluktuatif tetapi kembali ditutup melemah di kisaran 15.480-15.550 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank pada penutupan perdagangan, Selasa (5/12), melemah 42 poin atau 0,27 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.505 rupiah per dollar AS.

"Saat ini pelaku pasar sedang menantikan keputusan The Fed dalam FOMC meeting Desember 2023," kata analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri kepada ANTARA di Jakarta, Selasa (5/12).

Pelaku pasar memperkirakan Bank Sentral AS atau The Fed akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 5,25 persen sampai dengan 5,50 persen, dengan mempertimbangkan inflasi AS yang menurun secara bertahap.

Inflasi Indeks Harga Belanja Personal (PCE) AS pekan lalu dirilis menurun menjadi 3 persen secara year on year (yoy) pada Oktober 2023, lebih rendah dari 3,4 persen (yoy) pada September 2023 sejalan dengan inflasi inti PCE AS yang juga menurun menjadi 3,5 persen (yoy) pada Oktober 2023 dari 3,7 persen (yoy) pada September 2023.

Baca Juga: