JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya jelang akhir pekan ini. Pelemahan tersebut bakal dipicu keberlanjutan penguatan dollar AS jelang pidato pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi melihat investor tengah menantikan petunjuk baru kelanjutan penyesuaian kebijakan suku bunga acuan The Fed ke depan. Para investor tampaknya memiliki pandangan lebih bernuansa tentang seberapa agresif penurunan suku bunga AS di masa mendatang.

Ibrahim memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (27/9), bergerak melemah di kisaran 15.100-15.200 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan, Kamis (26/9) sore, ditutup melemah 63 poin atau 0,42 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.165 rupiah per dollar AS. Pelemahan terjadi seiring pasar menunggu rilis data perekonomian AS.

"Rupiah melemah dipengaruhi oleh antisipasi rilis data pertumbuhan ekonomi AS hari ini waktu AS atau nanti malam di Indonesia," kata Analis Bank Woori Saudara Rully Nova di Jakarta.

Rully menuturkan pertumbuhan ekonomi AS kuartal II-2024 diperkirakan melambat ke 2,9 persen dibanding 3 persen pada kuartal sebelumnya.

Sementara dari dalam negeri, minim sentimen. Data inflasi Indonesia September 2024 akan dilaporkan pada pekan depan.

Baca Juga: