JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatannya, hari ini (10/8). Pergerakan IHSG masih dibayangi sejumlah sentimen seperti data deflasi Tiongkok, inflasi Amerika Serikat (AS), dan laporan pertumbuhan ekonomi nasional.

Equity Research Analyst, Alrich Paskalis Tambolang memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Kamis (9/8), bergerak melanjutkan fase konsolidasi dengan support dan resistance masih dipertahankan di kisaran 6.830-6.950.

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/8) sore, ditutup menguat dipimpin oleh saham sektor barang konsumen primer. IHSG ditutup menguat 6,30 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.875,11. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,43 poin atau 0,36 persen ke posisi 965,30.

"IHSG di akhir perdagangan ditutup menguat yang dipengaruhi oleh rilis data ekonomi internal terkait Indeks Penjualan Riil (IPR), dan kabar kepastian pelaksanaan pemilu tetap di tahun depan," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (9/8).

Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Juni 2023 sebesar 222,9 atau tumbuh positif sebesar 7,9 persen year on year (yoy), atau meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatat kontraksi sebesar 4,5 persen (yoy). Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) menyampaikan dengan berlangsungnya tahapan pemilu, otomatis membantah isu penundaan pemilu pada 2024.

Dari mancanegara, pasar Amerika Serikat (AS) mengalami guncangan, Moodys baru-baru ini memangkas peringkat 10 bank kecil dan menengah di AS, diantaranya Prosperity Bank, M&T Bank, Pinnacle Financial Partners, dan BOK financial corp.

Baca Juga: