JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan koreksinya, hari ini (23/6). Pelaku pasar masih menanti keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pekan ini serta petunjuk baru bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menyikapi inflsi tinggi di Negeri Paman Sam.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Chrsitoper Jordan memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Kamis (23/6), akan memiliki level support di kisaran 6.949-6.910, sementara level resistance-nya di rentang 7.042-7.100. Dia menambahkan secara teknikal candlestick membentuk long black body setelah tertahan di resistance kuat MA50 sehingga mengindikasikan tren pelemahan.

Sebelumnya, IHSG, Rabu (22/6) sore, ditutup melemah, dipicu kekhawatiran kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS. IHSG ditutup melemah 59,76 poin atau 0,85 persen ke posisi 6.984,31. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 9,29 poin atau 0,91 persen ke posisi 1.008,76.

"Indeks saham di Asia sore ini mayoritas ditutup turun karena kekhawatiran mengenai suku bunga dan inflasi masih menjadi fokus perhatian investor," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Investor khawatir melihat ekonomi global bergerak semakin mendekati jurang resesi ketika bank-bank sentral sibuk berusaha memerangi inflasi dengan kenaikan suku bunga. Sebagian investor berpendapat sebelum ada konfirmasi bahwa inflasi di AS sudah mencapai puncaknya, maka risiko sikap agresif bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) dalam memperketat kebijakan moneternya, dapat memicu resesi yang akan selalu memberi tekanan pada kinerja pasar saham.

Baca Juga: