JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali menguat jelang akhir pekan ini. Pergerakan IHSG akan dipengaruhi sejumlah sentimen global, termasuk kebijakan dovish bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed dan krisis keuangan di Swiss yang mulai ditangani.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksilan IHSG dalam perdagangan, Jumat (24/3), bergerak menguat dengan area support 6.628 dan resistance 6.721.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/3) sore, ditutup menguat seiring kembalinya optimisme pasar terhadap sektor keuangan.

IHSG ditutup menguat 79,12 poin atau 1,20 persen ke posisi 6.691,6. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 14,42 poin atau 1,58 persen ke posisi 929,9.

"IHSG dan indeks Asia kompak menguat mengikuti kembalinya optimisme bursa Amerika Serikat (AS) pada sektor keuangan, juga pelaku pasar menantikan hasil rapat FOMC The Fed pada Kamis dini hari nanti waktu Indonesia," ujar Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei di Jakarta.

Menurut dia, para pelaku pasar menantikan hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada Kamis dini hari nanti waktu Indonesia, yang mana diperkirakan bank sentral AS bisa menahan laju kenaikan suku bunganya.

Baca Juga: