JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi berbalik menguat, hari ini (11/10), setelah sempat terkoreksi hingga di bawah level psikologis pada awal pekan. Pelaku pasar masih memperhatikan penurunan indeks kepercayaan konsumen pada September lalu dan sikap hawkish alias agresif dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai dalam perdagangan IHSG, Senin (10/10), secara teknikal terbentuk pola dragonfly doji/ hammer. Kondisi tersebut membuka peluang technical rebound IHSG ke kisaran 7.020-7.030 dalam perdagangan, Selasa (11/10).

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup melemah, menembus ke bawah level psikologis 7.000. IHSG ditutup melemah 32,39 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.994,4. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,71 poin atau 0,27 persen ke posisi 996,69.

"Pelemahan IHSG disebabkan oleh adanya hawkish stance from The Fed. Di sisi lain para pelaku pasar juga memfaktorkan hasil data IKK (Indeks Keyakinan Konsumen) per September yang turun di level 117,2," kata Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji saat dihubungi di Jakarta.

Survei Konsumen Bank Indonesia pada September 2022 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga. Optimisme konsumen pada September 2022 yang tetap terjaga ditopang oleh keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap ekonomi ke depan yang tetap kuat, meskipun mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.

Hal tersebut tercermin dari IKK September 2022 sebesar 117,2, tetap berada pada zona optimis dengan indeks di atas 100, meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 124,7.

Dibuka melemah, IHSG menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.

Baca Juga: