JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi rebound dengan penguatan bersifat terbatas, hari ini (4/10). Rebound di pasar global mampu mengimbangi tekanan internal akibat sentimen data inflasi tinggi naaional pada September 2022.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (4/10), bergerak di level support 6.976 resistance 7.056.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/10) sore, ditutup turun, dipicu meningkatnya laju inflasi domestik pada September. IHSG ditutup melemah 31,08 poin atau 0,44 persen ke posisi 7.009,72. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,1 poin atau 0,5 persen ke posisi 1.006,37.

"Pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh rilis tingkat inflasi tahunan pada September yang kembali mengalami peningkatan menjadi 5,95 persen. Inflasi bulanan pun kembali mengalami kenaikan setelah terjadi deflasi pada bulan lalu. Sementara, inflasi inti terus bergerak naik sebesar 3,21 persen," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta.

Memang dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah mulai terasa melalui inflasi. Terlebih, kenaikan BBM tersebut ikut menggerakkan harga pangan dan bahan baku lainnya menjadi meningkat.

Dibuka melemah, IHSG mayoritas menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif.

Baca Juga: